12 cara berhemat untuk traveler millenial

Bla Aguinaldo

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

12 cara berhemat untuk traveler millenial
Ingin berpergian namun memiliki anggaran terbatas? Ikuti serangkaian tip ini untuk berhemat sambil berpetualang melihat dunia!

JAKARTA, Indonesia — Backpacking saat ini menjadi salah satu kegemaran yang diminati oleh banyak kaum millenial. Didukung dengan kehadiran jasa penerbangan dengan harga murah, ditambah kemunculan penyedia jasa akomodasi dengan harga miring bahkan gratis, semakin memberikan akses bagi para millenial dengan jiwa petualang untuk menjalankan hobinya.

Namun bagaimanapun, merencanakan anggaran perjalanan wajib hukumnya untuk dilakukan. Selain berharap mendapatkan tiket diskon, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menekan anggaran sambil tetap memperoleh pengalaman perjalanan secara maksimal. Karena pada dasarnya, untuk mendapatkan pengalaman jalan-jalan yang menyenangkan tidak harus dengan mengorbankan seluruh isi dompet kamu.

Berikut adalah 12 cara yang bisa kamu lakukan untuk berhemat selama traveling.

1. Bawa botol air minum kosong (disarankan ukuran 500 ml)

Membeli air minum kemasan bisa membebani anggaran perjalananmu. Untuk memenuhi kebutuhan minum selama perjalanan, kamu bisa membawa botol air minum kosong. Kamu bisa mengisi botol tersebut dengan air minum dari stasiun isi ulang air minum yang bisa ditemukan di restoran atau di tempatmu menginap.

Juga, akan lebih murah jika membeli 2 botol air kemasan berukuran 1 liter dibanding membeli 4 botol berukuran 500 ml. Kemudian, kamu bisa memindahkan air minum dari kemasan berukuran 1 liter ke kemasan berukuran 500 ml. Selain menghemat pengeluaran, kamu tidak akan terlalu terbebani oleh barang bawaan selama berkeliling kota dan tujuan wisata.

2. Berbagi taksi

Dua sampai tiga jam sebelum pergi dari hostel, kamu bisa memesan taksi melalui resepsionis. Selain itu, kamu juga bisa memastikan apakah ada pengunjung lain yang ingin mengunjungi destinasi yang sama denganmu. Jika ada, kamu bisa mengajaknya untuk menggunakan taksi yang sama agar pengeluaran untuk biaya taksi bisa dihemat.

Pengalaman menunjukkan banyak pengunjung yang tidak keberatan untuk berbagi taksi. Karena selain membagi ongkos taksi menjadi lebih murah, sekaligus bisa mendapatkan teman selagi berjalan-jalan di tempat wisata.

3. Coba Couchsurfing

Couchsurfing adalah istilah dari jenis akomodasi dimana pengunjung singgah di rumah host yang menyediakan jasa penginapan bagi para wisatawan yang mencari akomodasi berharga mudah, bahkan gratis. Dengan Couchsurfing, kamu juga bisa sekaligus mempelajari kehidupan dan budaya lokal. Bahkan, kamu bisa dibantu dalam merencanakan perjalanan berkeliling daerah yang sedang kamu kunjungi.

Ada banyak orang yang bersedia menjadi host untuk menerima wisatawan di rumahnya. Sudah ada beberapa jejaring sosial yang menghubungkan orang-orang yang mencari ataupun menyediakan jasa hospitality exchange. Dengan menggunakan akomodasi jenis ini, selain lebih murah, kamu juga bisa mendapatkan kenalan dan teman baru.

Saya tidak pernah membayar akomodasi saat saya berkunjung ke Iran. Itu pengalaman saya menggunakan Couchsurfing dan pengalamannya luar biasa. Host saya menyambut saya dengan ramah di rumahnya seperti keluarga sendiri. Dia bahkan membantu saya merancang perjalanan.

4. Singgah di penginapan murah seperti hostel backpacker, penginapan kapsul atau Airbnb

Jika kamu belum siap menggunakan jenis akomodasi Couchsurfing, pilihlah untuk singgah di penginapan murah hostel backpacker atau Airbnb. Selain lebih murah dibanding singgah di hotel biasa, kamu juga bisa memiliki kesempatan bertemu dengan wisatawan lainnya.

Saat singgah di hostel backpacker yang memakai konsep room-sharing, secara tidak langsung kamu akan dipaksa untuk berbincang dengan wisatawan lain yang kemungkinan bisa menjadi temanmu pada akhirnya. Kamu bisa saling belajar dan berbagi pengalaman perjalanan, dan mendapat teman baru tentunya.

Atau bagi yang berjiwa petualang, singgah di capsule pods atau penginapan kapsul bisa menjadi salah satu pilihan tepat dan ekonomis.

5. Jangan jajan di spot turis yang populer

Saat akan mengunjungi tempat wisata, sangat dianjurkan untuk membawa makan dan minuman sendiri. Kalaupun jika kamu lupa membawa bekal, sangat disarankan untuk berjalan beberapa blok dari destinasi wisata untuk mencari kedai hidangan lokal. Karena harga hidangan di sana dapat dipastikan lebih murah dibanding membeli makanan atau minuman di kedai atau restoran dekat dengan destinasi wisata populer tersebut.

Ketika saya mengunjungi Sydney beberapa saat lalu, saya duduk memandang Sydney Harbour Bridge dari luar Opera House dan memilih untuk makan shawarma sisa dari makan siang saya hari itu. Saya juga membawa air dalam botol minuan daripada harus membeli makanan atau minuman di sana.

6. Berpergian seperti warga lokal

Warga lokal selalu punya cara paling efektif dan efisien untuk berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Belajar dari warga lokal tentang cara mereka berpergian akan sangat membantu proses perjalananmu. Selain menghemat biaya, kamu juga bisa menghemat waktu yang bisa digunakan untuk mengunjungi lebih banyak tempat wisata lainnya.

Saat saya traveling ke Iran, saya  bertemu dua pria Turki. dan ketika mereka tahu bahwa saya akan ke Istanbul, mereka mengajarkan saya bagaimana cara traveling seperti warga lokal di Istanbul.

7. Belilah makanan dari kedai atau supermarket

Dibanding membeli dari restoran, membeli makanan dari supermarket atau kedai makanan akan jauh lebih murah. Kamu bisa membeli roti, buah, dan makanan lainnya yang bisa mengisi perut sembari berjalan-jalan.

Jika kamu memiliki dana yang sangat terbatas, kamu bisa membeli bahan makanan dari supermarket dan memasaknya sendiri. Atau sarapan dan makan siang di kedai makanan lokal yang telah dikenal memiliki harga hidangan yang murah. Barulah, untuk makan malam, kamu bisa menikmati hidangan pada restoran yang sedikit lebih mewah.

Ingat, kamu tidak harus selalu makan di restoran.

8. Berjalan kaki

Berjalan kaki juga menjadi pilihan tepat selama berwisata. Dengan berjalan kaki, kamu bisa menghemat ongkos transportasi. Selain itu juga kamu bisa berkesempatan untuk berinteraksi dengan warga lokal, sekaligus berolahraga tentunya.

9. Kenali daerah yang akan dikunjungi

Sebelum berangkat, sangat disarankan bagi kamu untuk mempelajari terlebih dahulu daerah yang akan dikunjungi. Cari tahu tempat apa saja yang layak dan wajib didatangi. Simpan lokasi tempat tersebut lewat aplikasi Google Maps. 

(BACA JUGA: 7 fakta menarik tentang Google Maps)

Google Maps memiliki fitur penyimpanan peta yang dapat diakses walaupun tidak tehubung ke jaringan internet (offline). Dengan demikian, kamu bisa mengetahui lokasi, tujuan kamu, tanpa mengeluarkan ongkos transportasi yang tidak perlu.

10. Gunakan bus atau kereta malam

Berpergian menggunakan bus atau kereta malam tidak hanya dapat menghenat biaya akomodasi, tapi juga waktu berpergian. Hanya saja pilih bus atau kereta yang menyediakan pelayanan baik dan terjamin kebersihan serta keamanannya.

Tadinya, waktu saya di Vietnam, saya agak ragu untuk naik sleeper bus. Tapi ternyata saya salah dan perjalanan saya nyaman dan menyenangkan. 

11. Menawar

Menawar harga bisa dikatakan wajib saat kamu berbelanja keperluan perjalanan. Usahakan untuk mendapatkan harga semurah mungkin ketika berbelanja makanan, minuman, atau souvenir dari kedai penjual lokal.

12. Kendalikan diri saat berbelanja suvenir

Sudah menjadi kebiasaan untuk membawa suvenir untuk orang-orang terdekat. Sayangnya, pengeluaran untuk suvenir seringkali yang membebani anggaran perjalanan kita. Ketika kamu memiliki anggaran perjalanan terbatas, cobalah untuk membatasi pengeluaran untuk suvenir.

Dibanding membeli t-shirt untuk teman-teman di rumah, kirimkan mereka kartupos daerah wisata sebagai cinderamata. Dibanding membeli hadiah personal untuk setiap teman kantor, kamu bisa menggantinya dengan makanan yang bisa dibagi bersama untuk seluruh teman-teman. —Rappler.com

Bla Aguinaldo adalah seorang travel addict. Ia berprofesi sebagai akuntan dan bekerja sebagai konsultan SAP. Dia berpetualang sebagai backpacker dan merencanakan hampir seluruh perjalanannya dengan budget rendah. Saat ini ia tengah menjelajah tempat-tempat yang dilarang oleh orang tuamu, dari satu cuti ke cuti yang lain. Kunjungi blog-nya di sini atau mampir ke laman Facebooknya.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!