Menengok minimnya fasilitas Lapas Nusakambangan

Irma Mufilikhah

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menengok minimnya fasilitas Lapas Nusakambangan
Banyak pegawai Lapas Nusakambangan yang terpaksa mengontrak rumah di luar pulau

CILACAP, Indonesia — Lembaga Pemasyarakan Nusakambangan ternyata tak hanya menjadi ‘neraka’ bagi narapidana di sana, tapi juga bagi para petugas keamanan atau pegawai Lapas tersebut.

Ini lantaran minim dan tak layaknya sejumlah fasilitas di sana, seperti rumah dinas. Banyak rumah dinas di sana tak berpenghuni karena kondisinya yang mengenaskan. 

Bangunan rumah dinas tersebut, misalnya, telah rapuh, sehingga membahayakan jika ditempati. Sehingga, ratusan rumah yang sedianya diperuntukkan untuk pegawai itu kini menjadi bangunan kosong.

Para pegawai Lapas Nusakambangan lebih memilih mengontrak rumah di luar pulau bersama kelarga mereka, meski untuk itu mereka harus mengeluarkan uang pribadi.

“Pegawai yang tinggal di sini paling yang bujang saja. Untuk yang berkeluarga memilih ngontrak di luar pulau. Mereka bolak-balik menyeberang pulau untuk tengok keluarga,” kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jateng Ibnu Chuldun.

Selain masalah rumah dinas yang tak layak huni, minimnya fasilitas umum juga menjadi alasan lain para keluarga pegawai itu tidak kerasan tinggal di Nusakambangan. 

Sebab di sana tidak ada fasilitas pendidikan. Hanya ada bangunan Taman Kanak-kanak di sisi Lapas Batu yang kondisinya memprihatinkan karena lama tidak berfungsi. 

Bangunan Taman Kanan Kanak Mangkrak. Para keluarga pegawai memilih mengontrak rumah atau kos di luar pulau untuk mempermudah akses pendidikan anak mereka. Foto oleh Irma Muflikhah/Rappler  

Sementara untuk mengakses pendidikan, anak-anak pegawai Lapas harus menyeberang ke luar pulau setiap hari sehingga cukup merepotkan keluarga. 

Selain itu fasilitas layanan kesehatan pun sama minimnya. Sehingga, mereka harus menyeberang pulau untuk menemukan Puskesmas atau rumah sakit. 

“Dengan gaji standar, mereka harus mengontrak di kota karena di Nusakambangan belum memenuhi syarat kenyamanan bagi mereka,” kata Ibnu.

Ibnu mengatakan pemerintah perlu memperhatikan kenyamanan dan fasilitas untuk pegawai Nusakambangan agar mereka bisa fokus bekerja dan mengawasi warga binaan.  —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!