Fakta-fakta mengejutkan di balik lezatnya kue Black Forest

Anne Yaa

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Fakta-fakta mengejutkan di balik lezatnya kue Black Forest
Siapa sangka kue lezat ini ternyata sudah hadir sejak abad pertengahan?

JAKARTA, Indonesia – Berbahan dasar coklat, dihiasi topping irisan coklat yang melingkari kue, krim, dan buah ceri sebagai ciri khas dan pelengkap, black forest menjadi salah satu kue favorit di kalangan masyarakat.

Namun tak banyak yang tahu jika kue lezat ini ternyata berasal dari Hutan Schwarzwald di Provinsi Baden-Württemberg, Jerman. Nama kue ini pun terinspirasi dari tempat lahirnya, Schwarzwald yang dalam Bahasa Inggris berarti Black Forest atau Hutan Hitam. 

Namun, meski populer dengan nama black forest, warga Jerman menyebut kue ini dengan nama Schwarzwälder Kirschtorte yang artinya kue ceri hutan hitam. Pasalnya, awalnya black forest bukan berupa kue, tetapi merupakan dessert atau hidangan pencuci mulut yang terdiri dari krim, ceri, dan kirschwasser (air buah ceri). Kirschwasser dapat mengandung alkohol maupun tidak.

Karena Schwarzwald (Black Forest) dikenal berlimpah ceri yang berkualitas, maka kirschwasser biasanya diproduksi di daerah hutan tersebut. Oleh karena itu, penduduk di sekitar Schwarzwald merasa wajib menggunakan kirschwasser untuk melengkapi kue mereka.

Selain itu, topi tradisional masyarakat sekitar Schwarzwald dengan nama Bollenhut disebut menjadi inspirasi bentuk kue black forest. Oleh karena bagian atas topi tersebut berhias bola-bola berwarna merah yang menyerupai buah ceri.

Belum diketahui penemunya

Josef Keller (1887-1981), seorang pembuat kue dan pemilik toko kue di kota Bad Godesberg, mengklaim dirinya sebagai orang pertama yang memiliki resep black forest. Walaupun tidak ada kepastian bahwa ia merupakan penemu kue tersebut, tetapi sampai sekarang salah satu resep black forest yang ditulis tangan olehnya masih beredar.

Tak berbeda jauh, pemilik Café Walz di daerah Tübingen, Erwin Hilderbrand, juga mengaku bahwa dirinyalah penemu black forest di awal tahun 1930. Tübingen sendiri dulu merupakan kota kecil yang masuk dalam wilayah Schwarzwald.

Awal perjalanan popularitas black forest

Kue klasik ini mulai berkelana ke luar daerah Schwarzwald pada 1930an dan ketenarannya mulai dikenal di seluruh Jerman, Austria, dan kota-kota besar di Swiss. Banyak toko kue dan bakery yang mulai menjual black forest sebagai koleksi wajib akibat banyak dicari pelanggan.

Kemudian pada 1949, black forest mendapat posisi ke-13 sebagai kue paling terkenal di seluruh Jerman. Sebagai bentuk apresiasi akan kue ini, sejak tahun 2006 pemerintah daerah Schwarzwald mengadakan festival black forest yang digelar setiap dua tahun sekali. 

Festival ini mengundang para baker amatir dan profesional untuk berlomba membuat black forest. Hingga kini pun black forest berhasil menjaga eksistensinya dan masih merupakan kue yang populer di kalangan masyarakat. —Rappler.com

 

 

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di idntimes.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!