Tim sinkronisasi: 23 janji politik Anies-Sandi diturunkan menjadi 167 program kerja

Ananda Nabila Setyani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tim sinkronisasi: 23 janji politik Anies-Sandi diturunkan menjadi 167 program kerja
Anies-Sandi mengatakan usai dilantik pada Senin mendatang, mereka akan fokus kepada tiga isu besar

JAKARTA, Indonesia – Setelah hampir enam bulan bekerja, akhirnya tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno merampungkan tugas mereka. Kinerja mereka dibuktikan dalam bentuk buku berjudul ‘Sumbangan Pemikiran’ dan diserahkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih.

Ketua tim sinkronisasi Sudirman Said mengatakan buku itu memuat kajian selama mereka bekerja sejak 8 Mei lalu. Anies enggan membuka dan membaca apa saja masukan yang disampaikan oleh tim sinkronisasi dan dapat disesuaikan dengan janji kampanye mereka.

“Suatu saat buku ini akan bisa dibuka dan dipakai bagi siapa pun, transisi pemerintahan di mana pun. Sehingga pembelajaran proses transisi ini bisa dipelajari di semua tempat,” ujar Anies di posko tim Anies-Sandi di kawasan Kebayoran Baru pada Jumat, 13 Oktober.

Ia mengaku bangga terhadap timnya. Sebab, baru enam bulan terpilih sebagai orang nomor satu di DKI, tetapi sudah mengatur program dan strategi.

“Coba, bagaimana jika sudah dilantik nanti?” kata dia menanggapi kinerja dari tim sinkronisasi.

Anies mengatakan hasil kajian tim sinkronisasi yang sudah dirangkum dalam bentuk buku itu masih menjadi dokumen yang dipegang oleh tim internal Anies dan Sandi.

Kendati tidak dibolehkan mempublikasikan isi, namun Sudirman bersedia memaparkan secara garis besar hasil kinerja mereka selama enam bulan.

“Dari 23 janji kerja politik, kami sudah menerjemahkannya menjadi 167 program. Kemudian, terdapat 527 kegiatan yang dibagi ke dalam 14 bidang RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah),” kata Sudirman.

Di dalam buku itu juga dilengkapi CD yang memuat bahan presentasi dari 200 rapat yang dilakukan tim sinkronisasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Tim sinkronisasi menjelaskan bahwa fokus Anies-Sandi pada tahun 2017 yakni memanfaatkan semaksimal mungkin serapan APBD yang belum dijalankan.

Berdasarkan analisanya, hingga hari ini, Pemprov DKI baru menggunakan APBD sebesar 47,1 persen.

“Ini membuat Pak Anies dan Pak Sandi harus memanfaatkan Rp 425 miliar per harinya. Bayangkan itu, padahal sisanya tinggal 2,5 bulan menuju 2018,” kata dia.

Namun, Sudirman mengakui ada beberapa program yang belum dimasukan ke dalam buku hasil kerja itu. Hal itu lantaran tim masih menunggu otoritas dari pemerintah provinsi. Setelah Anies dan Sandiaga dilantik, rencananya tim sinkronisasi segera menyesuaikan sisa program-program kerja yang belum bisa dikaji ulang.

Ia mengatakan bahwa tim sinkronisasi juga telah menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2017-2022.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno juga mengapresiasi kerja dari tim sinkronisasi yang diketuai Sudirman. Ia menjelaskan setelah dilantik pada Senin, 16 Oktober, Anies-Sandi akan fokus kepada tiga hal yakni isu lapangan pekerjaan, pendidikan yang lebih baik dan biaya hidup yang terjangkau bagi warga DKI.

Tim sinkronisasi yang dibentuk 8 Mei lalu terdiri dari tujuh orang anggota yakni Eko Prasojo, Fadjar Pandjaitan, Marco Kusumawijaya, Edriana Noerdin, Rikrik Rizkiyana, Mohammad Hanief Arie Setianto dan Untoro Hariadi. Mereka bertugas untuk menerjemahkan janji-janji politik Anies-Sandi sehingga menjadi program yang dapat direalisasikan. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!