SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
SURABAYA, Indonesia – Sekelompok orang pada Jumat kemarin, 5 Januari berunjuk rasa di depan Balai Kota Surabaya. Kelompok yang mengatasnamakan Forum Relawan Saya Surabaya itu menentang Walikota Tri Rismaharini ikut maju dalam Pilkada Jawa Timur 2018.
Sebagai ekspresi bentuk penolakan, mereka membentangkan spanduk bernada penolakan kalau Risma pada akhirnya memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai wali kota. Kendati berupa aksi protes, tetapi mereka tidak melakukan orasi atau berteriak-teriak.
“Kami menolak Risma dilibatkan dalam Pilgub ini, karena Beliau masih harus menyelesaikan tugasnya. Banyak janji politik yang belum diselesaikan,” ujar juru bicara Forum Relawan Saya Surabaya, Imam Budi Utomo ketika ditemui pada Jumat kemarin.
Janji itu, kata Imam, yakni mengenai program pendidikan gratis di Surabaya dan janji-janji kampanye lain yang Risma ucapkan ketika mencalonkan menjadi Wali Kota Surabaya pada 2015 silam.
“Risma harus selesaikan janji-janji politiknya terlebih dahulu. Misalnya, sekolah gratis mulai jenjang dasar hingga menengah. Kemudian, masalah bangunan cagar budaya yang hingga kini masih jadi sengketa,” kata dia.
Aksi itu berjalan tidak lebih dari 10 menit. Saat mereka hampir bubar, tiba-tiba sekelompok ibu ikut bergabung. Aksi memang sempat dilanjutkan namun tidak berlangsung lama. Massa kemudian membubarkan diri.
Munculnya penentangan Risma ikut Pilkada berawal dari rumor namanya ikut diajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk ikut bertarung di Pilkada Jawa Timur mendampingi Saifullah Yusuf. Bakal calon wagub sebelumnya, Abdullah Azwar Anas resmi memilih mundur usai foto yang diduga dirinya bersama seorang perempuan beredar di dunia maya. – Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.