Login
To share your thoughts
Don't have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue signing in. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Sign up
Ready to get started
Already have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue registering. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Join Rappler+
How often would you like to pay?
Monthly Subscription
Your payment was interrupted
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
Your payment didn’t go through
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
JAKARTA, Indonesia — Detasemen Khusus 88 Antiteror menciduk dua orang berinisial R alias B dan K di daerah Cibubur, Jakarta Timur pada Sabtu, 27 Mei 2017. Keduanya diduga terkait dengan aksi bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan kedua orang tersebut disinyalir menjalin komunikasi dengan salah satu pelaku bom bunuh diri, yakni Ahmad Sukri.
"Kontak langsung karena menyerahkan sesuatu kepada seorang pelaku," kata Setyo di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Minggu 28 Mei 2017.
Dalam penangkapan ini, Setyo melanjutkan, pihaknya menyita satu unit ponsel milik R, satu unit ponsel milik K, uang tunai Rp 1,8 juta, surat kendaraan, dan dompet.
Setyo menambahkan, Densus kini telah memulangkan K. Sedangkan, R masih menjalani pemeriksaan intensif di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok.
"Masih dalam pendalaman. Sekarang diamankan dan diinterogasi di sana. Densus 88 masih punya tujuh hari untuk menetapkan yang bersangkutan tersangka atau saksi," kata Setyo Wasisto.
Seperti diketahui, dua ledakan terjadi di Terminal Kampung Melayu pada Rabu malam, 24 Mei 2017. Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri ini menewaskan 3 anggota Polri dan melukai 11 orang, 6 di antaranya anggota Polri. —Rappler.com