Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue signing in. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue registering. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Join Rappler+
How often would you like to pay?
Annual Subscription
Monthly Subscription
Your payment was interrupted
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
JAKARTA, Indonesia—Seorang bayi di Jambi meninggal diduga akibat terus menghirup kabut asap yang telah berbulan-bulan melanda Sumatera.
Meninggalnya Nabila Julia Rahmadani pertama kali diketahui dari akun Facebook Rhia Moorlife Jambi yang diduga merupakan ibu korban. Namun saat ini akun tersebut sudah tidak dapat ditemukan.
Rhia mengunggah foto bersama jenazah anaknya dan menuliskan “Cukup anak hamba ya Allah yang jadi korban akibat asap yang tidak kunjung henti, jangan lagi ada korban yang lain. Sesak napas, batuk, pilek akibat kabut asap dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.”
Nabila yang baru akan berusia 15 bulan pada 5 Oktober mendatang, menderita batuk pilek sepuluh hari sebelum kepergiannya. Setelah itu kondisinya memburuk dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya sudah tidak dapat tertolong.
“Oksigen dalam tubuh dia berkurang, paru-parunya dipenuhi dahak,” kata ayahnya, Ahmad, seperti yang disiarkan oleh Liputan 6 Malam Jumat, 2 Oktober.
Sebelumnya kabut asap juga telah menelan korban jiwa. Hanum, seorang siswa sekolah dasar berusia 12 tahun meninggal di RSUD Arifin Achmad, setelah sebelumnya mengalami batuk parah selama seminggu. —Rappler.com
BACA JUGA: