Login
To share your thoughts
Don't have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue signing in. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Sign up
Ready to get started
Already have an account?
Check your inbox
We just sent a link to your inbox. Click the link to continue registering. Can’t find it? Check your spam & junk mail.
Didn't get a link?
Join Rappler+
How often would you like to pay?
Monthly Subscription
Your payment was interrupted
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
Your payment didn’t go through
Exiting the registration flow at this point will mean you will loose your progress
Candi Ijo tergolong baru dibuka untuk umum walaupun proses penggaliannya sudah berlangsung sejak tahun 1980an. Petugas keamanan setempat, Saimin mengatakan loket untuk retribusi pengunjung juga baru saja diadakan sejak sebulan yang lalu.
“Tiketnya baru ada bulan lalu. Per orang harganya Rp 5.000,” kata Wahyu.
Dia mengatakan pengunjung akan lebih banyak menjelang sore tiba. Selain ingin melihat candi, mereka juga datang untuk berburu senja di sana, lantaran lokasinya disebut paling tinggi di Yogyakarta.
Menurut Saimin, jumlah pengunjung bisa mencapai 1.500 orang pada puncak kunjungan. Salah satu faktor pendukungnya karena akses jalan menuju Candi Ijo yang tergolong mudah.
Walaupun menanjak, kondisi jalan sudah diaspal sehingga tidak menyulitkan bagi kendaraan roda dua atau roda empat melintas. Jika menuju ke Candi Prambanan dan Ratu Boko, maka Candi Ijo hanya berjarak sekitar 10 menit melalui jalur darat.
Pengunjung juga akan melintasi tebing breksi yang kini tengah populer dan muncul di banyak akun media sosial. - Rappler.com