Indonesia wRap: 19 Agustus 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia wRap: 19 Agustus 2015

AFP

Seluruh korban kecelakaan Trigana Air sudah ditemukan tim SAR, namun evakuasi baru akan dilakukan hari ini

JAKARTA, Indonesia — Satu orang Indonesia meninggal dan satu terluka, dalam ledakan bom di Bangkok. BI mempertahankan suku bunga acuan 7,5% untuk menjaga inflasi ada di kisaran plus minus 4%. 

ICW mengeluarkan data hasil studinya terhadap kasus-kasus korupsi di Indonesia. Isinya? Vonis koruptor rata-rata rendah. Maria Felicia Gunawan mengatakan pada Jokowi bahwa dia tidak tahu kenapa dia yang dipilih sebagai pembawa baki bendera. 

Seluruh korban kecelakaan pesawat Trigana Air ditemukan meninggal

Petugas telah menemukan semua korban kecelakaan pesawat Trigana Air dalam pencarian yang dilakukan pada Selasa, 18 Agustus. Namun evakuasi baru akan dilakukan pada Rabu, 19 Agustus.

“Data terakhir yang kami terima pada pukul 12.15 WIT, Basarnas dan tim SAR di Timika serta masyarakat di sekitar lokasi telah berhasil mengumpulkan 54 jenazah untuk siap dibawa,” kata Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru. 

Baca selengkapnya di Rappler.com

Dua WNI jadi korban bom Bangkok, satu di antaranya meninggal

Foto oleh Pornchai Kittiwongsakul/AFP

Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi meninggalnya satu orang WNI dalam serangan bom di Bangkok. “Ada satu orang meninggal,” kata Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir, Selasa, 18 Agustus. “Satu lagi yang ditemukan (sekarang) berada di ICU Rumah Sakit Polisi Huai Chiew.”

Korban tewas atas nama Lioe Lie Tjing, sementara suaminya bernama Hermawan Indradjaja. Beritanya bisa dibaca di Rappler.com

BI pertahankan suku bunga acuan

Foto oleh EPA

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di angka 7,5%. Suku bunga acuan BI tak bergerak sejak Februari 2015.

“Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada kisaran sasaran inflasi plus minus 4 persen di 2015 dan 2016,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo. Analisis terhadap keputusan BI ini ada di Rappler.com

Hukuman untuk para koruptor makin ringan

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter Kaban saat mempresentasikan tren vonis koruptor di kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2015. Foto oleh Febriana Firdaus/Rappler Vonis bagi koruptor yang dijatuhkan pengadilan sejak awal sampai pertengahan 2015 semakin ringan. Tren ini bukan hanya dipengaruhi oleh hakim semata, tapi karena tuntutan jaksa yang juga makin ringan.

“Rata-rata putusan pidana penjara bagi koruptor pada semester I tahun 2015 adalah 2 tahun 1 bulan penjara. Rata-rata ini mengalami penurunan jika dibandingkan semester I tahun 2014 yang mencapai 2 tahun 9 bulan dan semester I tahun 2013 yaitu 2 tahun 6 bulan,” kata peneliti ICW Lalola Easter Kaban, Selasa, 18 Agustus.

Data selengkapnya bisa dilihat di Rappler.com

Maria Felicia: saya tidak tahu kenapa dipilih

Maria Felicia Gunawan membawa baki bendera saat upacara peringatan HUT RI ke-70 di Istana, 17 Agustus 2015. Foto oleh Gatta Dewabrata/Rappler

Ditanya oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo kenapa terpilih sebagai pembawa baki bendera saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-70 di Istana, Maria Felicia Gunawan mengatakan tidak tahu. Menurutnya, rekan-rekannya yang lain sesama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) juga layak untuk mengemban amanah tersebut.

“Saya rasa kakak-kakak pelatih punya pertimbangan kriteria yang cocok sebagai pembawa baki,” kata Maria dalam silaturahmi Paskibraka dengan Jokowi, Selasa, 18 Agustus. Siapa Maria? Baca tentang dia di Rappler.com

Dapatkan wRap di emailmu

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!