Indonesia wRap: 31 Agustus 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia wRap: 31 Agustus 2015

AFP

Johan Budi bukan capim KPK yang dijadikan tersangka oleh Bareskrim, 50 ribu buruh akan unjuk rasa di Jakarta pada 1 September, pesaing Risma di Pilkada Surabaya tak lolos verifikasi.

JAKARTA, Indonesia — Bareskrim tak tetapkan Johan Budi jadi tersangka, 

 

Johan Budi bukan capim KPK yang dijadikan tersangka oleh Bareskrim

Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel capim KPK) baru saja menyelesaikan wawancara tahap akhir terhadap 19 capim, namun pada Jumat, 28 Agustus, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengatakan telah menetapkan beberapa capim sebagai tersangka. Beredar rumor bahwa yang dijadikan tersangka adalah Plt Wakil Ketua KPK saat ini, Johan Budi. Namun, hal tersebut dibantah oleh Direktur Tindak Pidana EKonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Victor Simanjuntak.

“Bukan JB (Johan Budi). Tapi memang JB itu bermasalah, hanya kasusnya tidak diproses,” kata Victor, Sabtu, 29 Agustus, kepada CNN Indonesia. Ketika ditanyai soal pemberitaan yang menyebut ada tiga calon pimpinan KPK ditetapkan tersangka, Victor menyebut direktoratnya hanya menangani satu orang. Menurutnya, nama tersebut akan diumumkan hari ini. 

Protes PHK, 50 ribu buruh akan unjuk rasa di Jakarta pada 1 September

Puluhan ribu buruh dari berbagai provinsi berencana melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa, 1 September. “Oleh karena itu, Konferensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) dan elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) akan mendesak pemerintah dengan melakukan langkah konkret melalui aksi nasional di 20 provinsi yang akan dipusatkan di depan Istana Negara dengan jumlah massa sebanyak 50 ribu buruh di Jabodetabek pada Selasa, 1 September 2015,” kata Presiden KSPI Said Iqbal. Demonstrasi tersebut menyusul ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pemilik bisnis akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.  

Pesaing Risma di Pilkada Surabaya tak lolos verifikasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menyatakan bakal calon wali kota Rasiyo dan calon wakil wali kota Dhimam Abror tak lolos verifikasi. Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin mengatakan Rasiyo-Dhimam tak lolos karena surat keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat partai pengusung, yakni Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), tak sama persis.

“Dokumen rekomendasi berupa scan yang diserahkan saat pendaftaran tanggal 11 Agustus berbeda dengan rekomendasi asli (cap basah) yang diserahkan saat perbaikan pada 19 Agustus,” kata Robiyan, seperti dikutip Tempo.co. Dengan demikian, Surabaya kembali memiliki calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah, yaitu Tri Rismaharini – Wisnu Sakti Buana yang diusung PDI-Perjuangan.  

Jaksa Agung akan rekonsiliasi kasus 13 aktivis 1998 yang hilang

Jaksa Agung Prasetyo mengatakan saat ini lembaganya sedang membahas penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia berat pada 13 aktivis 1998 yang melibatkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

“Yang kami uraikan, pendekatan penyelesaiannya secara non yudisial atau rekonsiliasi,” kata Prasetyo pada Rappler, Sabtu, 30 Agustus. Minggu, 30 Agustus, adalah peringatan Hari Orang Hilang Sedunia. Mengapa pilih jalan rekonsiliasi? Menurut Prasetyo, rekonsiliasi sejalan dengan janji kampanye Presiden Joko “Jokowi” Widodo tahun lalu. Dalam janjinya yang tercantum dalam Nawa Cita, Jokowi berjanji akan mencarikan jalan keluar untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM ini. Selengkapnya di Rappler.com. 

Piala Presiden 2015 jadi ajang pamer terhadap Tim Transisi

Bersiap untuk Pembukaan Piala Presiden 30 Agustus 2015 di Stadion Dipta Gianyar, Denpasar, Bali. Foto dari Twitter/@pialapresidenID  

Presiden Joko “Jokowi” Widodo resmi membuka turnamen sepak bola Piala Presiden di Gianyar, Bali, Minggu, 30 Agustus. Piala Presiden adalah turnamen independen yang digelar Mahaka Sports and Entertainment. Turnamen ini mendapat dukungan dari kedua “kubu”. Baik dari pemerintah (Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Badan Olahraga Profesional Indonesia) maupun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Jika penyelenggaraan Piala Presiden lebih baik dibanding Piala Kemerdekaan, Tim Transisi tentu bakal menjadi sasaran kritikan. Terutama dari kubu PSSI. Bagaimana peta pertandingan Piala Presiden? Baca ulasannya di Rappler.com. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!