Jumlah korban di Masjidil Haram terus bertambah, dua WNI meninggal

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jumlah korban di Masjidil Haram terus bertambah, dua WNI meninggal

EPA

Belum jelas jumlah korban berdasarkan asal negara. Namun menurut Kementerian Agama, dua orang Indonesia meninggal dan 33 orang terluka.

 

JAKARTA, Indonesia — Jumlah korban meninggal dan terluka akibat tertimpa crane di Masjidil Haram, Mekah, terus bertambah. Menurut otoritas Saudi Arabia, setidaknya 107 orang meninggal dan 238 terluka dalam kecelakaan yang terjadi pada Jumat, 11 September tersebut. 

Ahmed bin Mohammad al-Mansoori, juru bicara masjid, mengatakan pada kantor berita Saudi bahwa crane tersebut ambruk pada pukul 17.10 waktu setempat karena angin kencang dan hujan lebat. 

Abdel Aziz Naqoor, seorang pekerja masjid, mengatakan pada AFP bahwa dia melihat crane tersebut jatuh setelah terhantam badai. 

“Jika bukan karena jembatan Al-Tawaf, jumlah korban terluka dan meninggal pasti lebih banyak,” kata Naqoor. Yang dia maksud adalah jalan tertutup yang mengelilingi kabah dan mematahkan crane sebelum menimpa korban. 

Kabah adalah struktur berbentuk kubus di tengah masjid di mana muslim seluruh dunia bersembahyang ke arahnya dan memiliki peran penting dalam ibadah haji. 

Foto dari kecelakaan yang tersebar di Twitter menunjukkan tubuh-tubuh berlumuran darah berserakan di tempat di mana bagian atas crane — yang nampaknya sudah melengkung atau patah — jatuh menabrak masjid. 

Video dari Youtube menggambarkan orang-orang berteriak dan berlarian dengan panik sesaat setelah bunyi menggelegar terdengar dan kabut menyelimuti kota.

Kecelakaan ini terjadi ketika ratusan dari ribuan muslim dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk melakukan ibadah haji yang akan dimulai pada 21 September. Banyak jemaah yang telah berada di sana sebelum salat maghrib, sejam sebelum tragedi. 

Permintaan donor darah

Gubernur Mekah, Pangeran Khaled al-Faisal, telah memerintahkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.  

Irfan al-Alawi, salah seorang pendiri Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekah, mengatakan banyaknya orang terluka dan meninggal seperti kejadian karena bom meledak. Dia mengatakan otoritas yang bertanggung jawab abai mengawasi masjid karena membiarkan sejumlah belalai crane berada di atas masjid. 

“Mereka tidak peduli pada bangunan warisan budaya, dan mereka tidak peduli terhadap kesehatan dan keselamatan,” kata Alawi. 

Alawi adalah orang yang kerap mengkritik pemugaran tempat-tempat suci.

Aktivis online membuat hashtag di Twitter meminta warga untuk menyumbangkan darah di rumah sakit di sekitar lokasi kejadian. 

Belum jelas jumlah korban berdasarkan asal negara. Namun menurut Kementerian Agama, dua orang Indonesia meninggal dan 33 orang terluka.

Sebuah proyek besar sedang dilakukan untuk memperluas area masjid sebesar 400 ribu meter persegi, sehingga bisa memuat sampai 2,2 juta orang. 

Meskipun ada beberapa kejadian fatal di sana, seperti banjir, terowongan Mina dan kebakaran, akhir-akhir ini tidak ada kecelakaan berarti karena investasi miliaran dolar, seperti transportasi dan infrastruktur untuk memfasilitasi pergerakan jemaah. — Laporan dari AFP/Rappler.com 

BACA JUGA:

Musibah Masjidil Haram: Crane ambruk, 107 tewas

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!