Musibah Masjidil Haram: Keluarga ingin jenazah Saparini dipulangkan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Musibah Masjidil Haram: Keluarga ingin jenazah Saparini dipulangkan
Namun jika harapan tersebut tak bisa terwujud, keluarga akan mengikhlaskannya

JAKARTA, Indonesia — Pihak keluarga berharap jenazah Saparini, warga kota Medan yang menjadi salah satu korban meninggal dalam musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, dapat dipulangkan ke tanah air.

Demikian diungkapkan suami almarhumah, Ngatirin. Namun demikian jika memang harapan tersebut tak dapat terwujud, Ngatirin beserta keluarga akan mengikhlaskannya.

“Hanya pasrah dan mendoakan agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Ngatirin kepada Rappler, Minggu, 13 September. 

Ngatirin dan tiga anaknya memang terlihat tegar dalam menerima musibah ini. Mereka percaya Saparini, 50 tahun, meninggal dengan baik karena berada dalam keadaan tengah beribadah dan meninggal pada hari Jumat, 11 September 2015, hari baik umat Muslim.

Hanya beberapa rumah dari rumah Saparini, suasana duka juga tampak menyelimuti rumah Painem, (63 tahun) yang bersama Saparini juga meninggal dunia dalam musibah yang sama.

Painem diketahui merupakan teman akrab Saparini. 

Namun, keluarga Painem tak menuntut jenazahnya harus dibawa ke Indonesia.

Menurut anggota keluarga Painem yang tak mau disebut namanya, mereka masih berkomunikasi sekitar pukul 1 siang Waktu Indonesia Barat.

“Ia meminta suami untuk menjaga anak-anak dan mohon didoakan,” katanya. 

Hingga Minggu petang, sudah tercatat 7 WNI meninggal dunia akibat musibah crane terjatuh di Masjidil Haram, sedangkan puluhan lainnya luka-luka. Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!