SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

JAKARTA, Indonesia—Setelah kerusuhan pecah di Aceh Singkil, ribuan warga mengungsi ke perbatasan hingga Provinsi Sumatera Utara. “Lebih kurang 300 Kepala Keluarga mengungsi,” kata Pendeta Ressort Keras Kabupaten Aceh Singkil Domeniktus Padang pada Rappler, Rabu, 14 Oktober.
Titik pengungsian menyebar, mulai dari Kecamatan Pagindar, Kabupaten Pakpak Bharat; Desa Saragih Kabupaten Tapanuli Tengah, hingga ke Kota Sibolga.
Redima Gultom dari Aliansi Sumatera Utara Bersatu membenarkan bahwa sekitar 2.000 pengungsi asal Aceh Singkil sudah ditampung oleh Camat Pagindar.
“Menurut Camatnya, sudah ditampung di kantor camat dan sebuah sekolah dasar,” kata Gultom pada Rappler.
Aliansi Sumut Bersatu sudah mendirikan posko bersama camat untuk para pengungsi saat ini.
Gultom juga menyebut pengungsi pada umumnya berasal dari Kampung Keras, Mandumpang, dan Siompin yang berada di Kecamatan Suro Baru, Aceh Singkil.
Warga terisolasi di gereja karena blokade
Gultom menambahkan bahwa masih ada warga yang terisolasi dan tak bisa keluar dari Aceh Singkil akibat blokade jalan. Mereka saat ini berada di Kampung Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan.
Pendeta Domeknitus membenarkan ihwal pengungsi dan blokade jalan tersebut. “Sejak semalam sudah diblokir jalannya, ketika terjadi bentrok di Dunggaren,” katanya.
Warga juga melakukan sweeping, dan mencegah pergerakan warga di luar Aceh Singkil untuk masuk, dan sebaliknya warga setempat untuk keluar dari kawasan tersebut.
“Kristen atau muslim? Kalau Kristen pulang,” katanya. Pendeta menduga pemblokiran untuk mencegah kerusuhan semakin membesar dan untuk keselamatan kedua belah pihak.
Sebab kondisi saat itu tidak memungkinkan bagi warga luar untuk masuk. “Mereka main pukul-pukulan, bahkan ada yang disandera,” katanya.
Namun Pendeta Ressort Kuta Karangan Kabupaten Aceh Singkil Erde Berutu dikabarkan berhasil masuk lokasi dan diduga menuju gereja yang dibakar. “Kami tidak tahu, kemana Pendeta Erde,” katanya.
Domeknitus selanjutnya mengatakan bahwa saat ini pihaknya fokus untuk mendata para pengungsi. —Rappler.com
BACA JUGA:
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.