
JAKARTA, Indonesia — Kereta api super cepat Jakarta-Bandung akan mulai dibangun pada 9 November 2015.
“Kami optimistis proyek akan berjalan tepat waktu dan menguntungkan bagi kedua negara,” kata Dutabesar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, saat hadir di penandatanganan kesepakatan perusahaan patungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, konsorsium BUMN Tiongkok yang diwakili China Railways, di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat, 16 Oktober.
Proyek yang bernilai total sekitar Rp 87 miliar itu, akan rampung pada 2018, dan dioperasikan mulai kuartal 2019.
“Saya berharap kerjasama ini berjalan lancar, tidak ada masalah. Ini terobosan besar bagi pembangunan kereta api super cepat di Indonesia, dan juga terobosan bagi Tiongkok,” kata Sahala Lumban Gaol, Ketua Dewan Komisaris PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, ketika dikontak Rappler.
Tiongkok memenangi proyek ini, dan membuat Jepang meradang.
Kerjasama dilakukan business-to-business, dengan skema pendanaan 25 persen dari modal PT Pilar Sinergi BUMN dan sisanya, 75 persen dari China Railways International dan China Development Bank.
Dalam rencana pembangunan proyek, termasuk di dalamnya adalah pengembangan kawasan wisata di areal Perkebunan Teh Nusantara VIII di Walini, Jawa Barat. — Rappler.com
BACA JUGA:
- Diambil alih BUMN, kereta cepat Jakarta-Bandung akan tetap berjalan
- Istana: Proyek kereta cepat diserahkan pada BUMN
- Indonesia teruskan rencana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.