Final Piala Presiden Persib Bandung vs Sriwijaya FC: Duel tim teruji

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Final Piala Presiden Persib Bandung vs Sriwijaya FC: Duel tim teruji
Dalam perjalanan menuju partai puncak, Persib Bandung dan Sriwijaya FC telah sama-sama membuktikan kualitas permainan dan mental mereka

JAKARTA, Indonesia — Final Piala Presiden 2015 pada Minggu, 18 Oktober esok akan mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Perjalanan kedua tim ke partai puncak telah membuktikan kualitas permainan dan mental mereka. Siapa yang akan unggul? 

Bicara besarnya dukungan di SUGBK, Persib sepertinya akan unggul. Sejauh ini, baru sekitar 5 ribu Singa Mania—sebutan pendukung Sriwijaya—yang dipastikan akan berangkat ke ibu kota. Sementara itu 40 ribu Bobotoh—sebutan pendukung Persib—telah siap membirukan SUGBK.

Namun Sriwijaya telah berpengalaman menghadapi situasi semacam ini. Karena ancaman kabut asap, Sriwijaya tak bisa tampil di kandangnya sendiri saat menjalani pertandingan leg kedua babak semifinal. Pertandingan ini kemudian dipindahkan ke Stadion Manahan, Solo yang secara geografis lebih dekat dengan kandang Arema Cronus, lawan mereka.

Akhirnya meski berstatus sebagai tuan rumah, Sriwijaya justru harus bermain di hadapan penonton yang mayoritas adalah pendukung tim lawan dalam kedudukan masih imbang. Meski berada dalam kondisi kurang menguntungkan, mereka tetap mampu unggul dan lolos ke final.

Kekuatan mental Sriwijaya juga ditegaskan sang manajer Robert Herry. 

“Saya yakin anak-anak sudah biasa ditekan penonton yang banyak. Mau seperti apa jumlah Bobotoh, itu tak mengurangi permainan kami,” ujar Robert.

Di atas lapangan, Persib tak bisa menurunkan gelandang andalannya, Hariano yang diganjar kartu merah pada pertandingan melawan Mitra Kukar di semifinal.

“Kami siapkan Taufiq dan Dedi Kusnandar. Nanti akan kami pilih siapa yang bisa menjadi jangkar bagi tim,” kata pelatih Persib Djadjang Nurdjaman saat ditanya tentang strateginya untuk menutup absennya Hariono. 

Persib kemungkinan akan banyak mengandalkan serangan dari sisi sayap dalam skema 4-2-3-1. Mereka bisa jadi akan berupaya untuk mengekploitasi sisi kanan dan kiri pertahanan Laskar Wong Kito—julukan Sriwijaya FC—yang memang kerap berlubang.

Dari sisi pertahanan, Djadjang mengaku anak asuhnya akan mewaspadai pergerakan trio penyerang andalan Sriwijaya, Titus Bonai, TA Musafry dan Patrich Wanggai yang kerap disebut trio BMW, singkatan dari nama belakang mereka. 

“Mereka adalah barisan penyerang yang kompak, lincah, dan cepat,” ujar Djadjang.

Dari kubu Sriwijaya, Robert mengungkapkan bahwa timnya akan mengandalkan strategi serangan balik cepat untuk memanfaatkan kelemahan Persib dalam melakukan transisi dari posisi menyerang ke bertahan. Apalagi, Maung Bandung—julukan Persib—akan tampil tanpa Hariono di lini tengah.

“Kami lihat bagaimana Mitra Kukar sempat membuat mereka kocar-kacir saat diserang balik. Mereka ada kelemahan, itu yang akan kami manfaatkan,” ujar Robert.

Sedikit ganjalan di kubu Sriwijaya adalah masih diragukannya kondisi Titus Bonai. Robert menyebut bahwa masih dirinya masih terus memantau kebugaran Titus.

“Mudah-mudahan dia bisa ditampilkan”. 

Melihat ulasan di atas kedua tim memang telah sama-sama teruji sehingga adil untuk menyebut bahwa peluang keduanya untuk menjadi juara relatif sama besar. Tim yang lebih siap, bugar dan mampu menjaga konsentrasinya sepanjang pertandingan, kemungkinan dialah yang akan unggul. — Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!