
JOMBANG, Indonesia — Sejumlah tokoh menghadiri peringatan haul keenam wafatnya mantan Presiden RI Abdurahman Wahid di Pesantren Tebuireng, Jombang. Salah satu jokoh yang hadir adalah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Wapres JK tiba di Pesantren Tebuireng sekitar pukul 17.45 WIB dengan mengenakan pakaian muslim berwarna putih untuk kemudian disambut Pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng Solahuddin Wahid.
Wapres menunaikan shalat Maghrib dan Isya berjamaah dengan para santri dan undangan yang hadir.
Selain Solahudin Wahid, tokoh masyarakat yang akan mengisi acara adalah Pemimpin Pondok Pesantren Tambak Beras Jamaluddin Ahmad dan Pemimpin Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Maimun Zubair.
Sejumlah tokoh politik nasional yang tampak hadir antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Utama, dan sebagainya. Wapres hadir memberikan sambutan di hadapan sekitar 2.000 undangan ini.
Sebelum ke Jombang, Sabtu siang sebelumnya JK mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Timur, antara lain meninjau PT Trans Pacific Petrochemical Indotama di Tuban, serta proyek lapangan Minyak dan Gas Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro.
JK kembali ke Jakarta sekitar pukul 21.00 WIB dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 pada usia ke-69 di Jakarta. Dia lahir di Jombang pada 7 September 1940 sebagai anak pertama dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Hj Sholehah.
Sejumlah aktivitas digelar dalam rangka Haul Gus Dur ke-6 di PP Tebuireng Jombang. Di antaranya khataman Kitab Suci Al- Quran. Kegiatan itu diikuti para santri dan masyarakat umum.
Kegiatan khataman itu diselenggarakan di lokasi masjid yang ada di dalam pondok. Seluruh masyarakat dan santri dengan tertib mengikuti kegiatan tersebut. Selain khataman, sejumlah persiapan lain juga dimaksimalkan, seperti penataan lokasi. — Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA
- 5 jejak perjuangan Gus Dur untuk Indonesia
- Pendukung Gus Dur laporkan VOA Islam: Berhenti ‘bully’ beliau
- Gus Dur: faham kebangsaan NU
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.