
JAKARTA, Indonesia — Proses integrasi ekonomi menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah resmi dimulai pada akhir 2015. Untuk menghadapi MEA, pemerintah telah menjalankan sejumlah program sebagai upaya memperkuat daya saing Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri dalam keterangan pers resmi yang diterima Rappler pada Senin, 4 Januari.
Pemerintah menurut Hanif telah melakukan di antaranya pelatihan kewirausahaan dan keterampilan kerja bagi 717.454 calon tenaga kerja serta sertifikasi terhadap 167 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“Ini semua bagian penting kita menyiapkan angkatan kerja agar mampu memimpin persaingan di MEA. Kita harus tingkatkan daya saing pekerja Indonesia agar bisa memenangkan persaingan di tingkat ASEAN dan Internasional,” kata Hanif, Senin.
Untuk menunjang dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan kerja juga telah dibangun 6 Balai Latihan Kerja (BLK) baru di Banyuwangi. Sidoarjo, Bantaeng. Pangkajene, Belitung dan Lombok Timur.
Hanif juga percaya bahwa dengan Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia dan potensi sumber daya alam yang ada, Indonesia mempunyai peluang dan potensi yang besar untuk dapat menjadi bangsa yang maju dalam persaingan MEA.
Syaratnya, sumber daya di atas harus dikelola secara efektif dan efisien. — Rappler.com
BACA JUGA:
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.