Cegah wabah virus Zika, WHO bentuk satgas

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cegah wabah virus Zika, WHO bentuk satgas

AFP

Belum ada laporan WNI di luar negeri terjangkit virus ini. Penelitian terhadap vaksin sudah dilakukan. Tapi baru siap 10 tahun lagi

 

JAKARTA, Indonesia  —   Perkembangan virus Zika yang mengkhawatirkan, memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertindak. WHO dilaporkan sudah membentuk satuan tugas khusus Zika setelah terjadi ‘ledakan penyeberan virus tersebut’.

WHO mengkhawatirkan, virus Zika akani “meledak” menjadi pandemi global, sebagaimana wabah Ebola di Afrika Barat yang menewaskan lebih dari 11.000 orang. 

Anggota satgas khusus akan menggelar pertemuan, Senin. 1 Februar 2016, dan akan diputuskan apakah Zika sudah masuk kategori darurat global. WHO terakhir kali memberlakukan status darurat global ketika terjadi wabah Ebola di Afrika Barat.

Belum ada laporan WNI menjadi korban

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Brasilia terus memantau perkembangan virus Zika di Brasil.

“Kita memantau dari dekat perkembangannya dan hingga saat ini belum ada laporan WNI kita yang menjadi korban,” kata Arrmanatha Nasir di Jakarta.

Hingga kini pemerintah juga belum mengeluarkan imbauan apapun terkait perjalanan ke luar negeri, terutama ke Brasil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya. “Laporan dari KBRI nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya,” kata dia.

Vaksi baru siap 10 tahun lagi

Sikap WHO bisa jadi tidak lepas dari desakan sejumlah peneliti dunia. Dalam Journal of the American Medical Association, Daniel R Lucey dan Lawrence O Gostin menyeru kepada WHO agar belajar dari wabah Ebola dan membentuk komite darurat berisi pakar-pakar penyakit.

“Pembentukan komite itu akan mempercepat perhatian dunia, pendanaan, dan penelitian,” kata Lucey dan Gostin. Kedua pakar penyakit menular itu mengklaim vaksin virus Zika siap diuji dalam dua tahun.

Namun kemungkinan diperlukan 10 tahun lagi sebelum diizinkan pemerintah beredar ke masyarakat.

Virus Zika dikaitkan dengan penyusutan otak pada bayi yang belum lahir sehingga menyebabkan kerusakan parah otak atau kematian. Zika telah menyebar ke lebih 20 negara dan menimbulkan kepanikan di Brasil, tempat ribuan orang terinfeksi.

Presiden Brasil, Dilma Rousseff, telah menyeru kepada para pemimpin negara Amerika Latin untuk bersatu dalam memerangi virus tersebut

 Zika disebut-sebut bertanggung jawab terhadap ribuan bayi di Brasil yang lahir dengan ukuran otak lebih kecil dari bayi-bayi normal. Dirjen WHO, Dr Margaret Chan, mengatakan ancaman Zika ‘telah berkembang dari tingkat menengah ke tingkat yang mengkhawatirkan’ dan dampak dari virus ini ‘sangat serius’.

Brasil pertama kali melaporkan kasus Zika pada Mei 2015. WHO mengatakan diperkirakan 1,5 juta orang di negara tersebut terkena virus Zika.

Lakukan 3 M

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Jakarta Raya (PAPDI Jaya), Dr Ari Fahrial Syam, mengatakan, antisipasi terhadap penyebaran virus Zika serupa dengan pencegahan demam berdarah.

“Pencegahan sama seperti pencegahan infeksi demam berdarah yaitu pemberantasan sarang nyamuk,” kata Syam di Jakarta, Kamis. Virus Zika sama seperti infeksi virus demam berdarah yaitu penyakit yang bisa ditekan kasusnya jika melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Jadi langkah menemukan jentik dan menyosialisasikan 3 M (Mengubur, Menguras dan Menutup) penting digiatkan lagi. Yakni mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan pemberian abate

Penelitian virus

Penelitian untuk meciiptakan virus Zika, kini dilakukan sekelompok ilmuwan dari Universitas Texas. Mereka tengah menganalisanya di beberapa laboratorium Kota Galveston, Texas, dengan penjagaan ketat polisi dan FBI.

“Jika infeksi terjadi pada janin dan penyusutan otak berkembang, kami tidak punya kemampuan untuk mengubah dampak penyakit tersebut. Kadang kala penyakit tersebut menyebabkan bayi yang baru lahir mengalami gangguan mental seumur hidup,” kata Professor Scott Weaver, direktur Institute for Human Infections and Immunity, di Galveston.

Beberapa ilmuwan Amerika Serikat mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil langkah cepat untuk menangani virus Zika, yang mereka sebut berpotensi menyebabkan ledakan­­­­­­ pandemik.  —   dengan laporan dari BBC/Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!