Indonesia bahas nasib warga Palestina dalam KTT Luar Biasa OKI

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia bahas nasib warga Palestina dalam KTT Luar Biasa OKI

EPA

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dipastikan menghadiri KTT Luar Biasa OKI ini.

JAKARTA, Indonesia – Indonesia ditunjuk oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa dan membahas nasib warga Palestina yang kesulitan untuk bisa mengakses kota Yerusalem atau dalam Bahasa Arab disebut al-Quds. Tindak diskriminatif itu sudah bertahun-tahun dialami oleh warga Palestina.

“Padahal Yerusalem dianggap kota suci bagi tiga agama Yahudi, Kristen dan Muslim. Tetap, kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah Israel seolah memonopoli Yerusalem hanya boleh diakses oleh kaum Yahudi,” ujar Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Rabu malam, 3 Februari.

Rencananya KTT itu akan digelar di Jakarta pada tanggal 6-7 Maret 2016. Sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengundang 56 anggota OKI, empat negara pengamat dan empat negara yang terlibat dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina atau biasa disebut “kuartet Timur Tengah”.

Keempat negara pengamat yang diundang yaitu Thailand, Rusia, Bosnia Herzegovina, dan Republik Afrika Tengah. Sementara, empat pihak yang diundang dan dianggap bisa berkontribusi dalam proses perdamaian Palestina dengan Israel yakni Amerika Serikat, Rusia, PBB dan Uni Eropa.

Konferensi OKI akan dimulai dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi dan Menteri Luar Negeri dari 64 negara yang diundang di tanggal 6 Maret. Sedangkan, pada 7 Maret akan digelar KTT di tingkat kepala negara.

“Sejauh ini, kami belum bisa memastikan kepala negara mana saja yang akan hadir. Yang baru bisa kami pastikan hadir adalah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas,” kata pria yang telah ditunjuk menjadi Wakil Tetap Indonesia di PBB Jenewa, Swiss itu.

Lalu, misi apa yang akan dibawa oleh Indonesia dalam KTT luar biasa ini? Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan melalui KTT ini diharapkan bisa menghasilkan penguatan dukungan OKI terhadap penyelesaian isu Palestina.

“Kami juga berharap apa yang dihasilkan dalam KTT ini bisa menjadi terobosan penyelesaian isu di Timur Tengah, khususnya mengenai Palestina,” ujar Retno di Istana Negara.

Retno menilai dengan adanya KTT ini bisa kembali mendorong dialog kuartet Timur Tengah yang dinilai mandek sejak Mei 2015.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo sejak awal sudah menyatakan kesanggupannya untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI, usai tuan rumah semula Maroko mengaku tidak siap. Dia mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus memainkan peranan aktif.

“Melalui KTT ini, kita bisa menunjukkan kepada dunia, Indonesia adalah negara yang aman. Warga Muslimnya mengusung Islam yang toleran dan pemberi rahmat bagi alam semesta,” kata Jokowi saat memberi arahan di rapat terbatas mengenai persiapan KTT Luar Biasa OKI di Istana. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!