SAKSIKAN: Pada hari Imlek, Lilyana Natsir bicara diskriminasi rasial

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Pada hari Imlek, Lilyana Natsir bicara diskriminasi rasial
'Walapun beda agama, beda suku, kita tetap satu Indonesia!'

JAKARTA, Indonesia — Menjelang Tahun Baru Imlek, Rappler mewawancarai atlet bulutangkis nasional kaya prestasi yang telah mengibarkan bendera merah putih di berbagai kejuaraan, Lilyana “Butet” Natsir. 

Ia bercerita tentang pengalaman serunya mencari angpao di masa kanak-kanak. 

“Pastinya berharap dapat angpao ya, jadi ke tempat-tempat keluarga berharap dapat angpao. Momen itu sih yang paling diingat,” kata Butet saat ditanya tentang memori yang paling berkesan ketika merayakan Imlek bersama keluarga.

Peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 ini juga angkat bicara tentang diskriminasi rasial yang pernah dialami saudara-saudara kita keturunan Tionghoa di masa lalu. 

Menurut Butet, situasinya telah lebih baik pasca reformasi. Meski demikian ia tetap senantiasa berusaha menjaga diri. Caranya adalah dengan terus berbuat baik dan menghindari permusuhan.

Sebagai penutup, Butet menyerukan pesan persatuan. “Walapun beda agama, beda suku, kita tetap satu Indonesia!” katanya. 

Saksikan wawancara Rappler dengan Liliyana Natsir selengkapnya melalui video di bawah ini:

Rappler.com

BACA JUGA:  

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!