
JAKARTA, Indonesia – Indonesia akan mendorong pengembalian para pengungsi Palestina ke wilayah mereka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) di Jakarta, 6-7 Maret 2016.
“Dalam KTT OKI nanti, Indonesia akan mendorong upaya pengembalian para pengungsi Palestina, return of refugees, ke wilayah Palestina,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Hasan Kleib di Jakarta, Kamis, 18 Februari.
Menurut Hasan, kegiatan permukiman liar oleh Israel yang sudah masuk hingga ke Yerusalem Timur akan mempengaruhi komposisi demografi di wilayah tersebut dan dapat membuat rakyat Palestina kehilangan hak atas wilayah mereka.
“Bahayanya dengan permukiman tersebut akan mengubah komposisi demografi di Palestina. Jadi, dulunya, di wilayah Yerusalem Timur banyak masyarakat Palestina, semakin hari semakin sedikit dengan adanya Jewish settlers,” kata Hasan.
“Jadi, kalau suatu hari ada referendum maka Palestina bisa kalah karena Yerusalem Timur isinya Jewish settlers semua, karena lima juta lebih rakyat Palestina berada di luar wilayah itu,” katanya.
Untuk itu, lanjut Hasan, Pemerintah Indonesia akan menyerukan upaya-upaya untuk mengembalikan rakyat Palestina kembali ke wilayah mereka.
Dalam rangkaian acara KTT ASEAN-Amerika Serikat di Sunnyland, California, Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo mengingatkan perlunya upaya penyelesaian masalah di Palestina.
Presiden Jokowi menyatakan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina terus dilakukan secara konsisten.
Salah satu wujud konkret kontribusi Indonesia adalah kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI pada 6-7 Maret. KTT Luar Biasa OKI itu akan membahas masalah Palestina dan “Al Quds Al Sharif” (Kota Suci Yerusalem).
Konferensi luar biasa itu akan mengundang para kepala negara dan kepala pemerintahan dari 57 negara anggota OKI.
Selain dihadiri negara anggota OKI, KTT luar biasa itu juga rencananya akan dihadiri oleh negara-negara peninjau, yaitu Thailand, Bosnia Herzegovina, Rusia, dan Republik Afrika Tengah. – dengan laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
- Peduli Warga Palestina, Indonesia bangun rumah sakit di Gaza
- Tak diberi akses Israel, pelapor PBB untuk Palestina Makarim …
- Bendera Palestina dikibarkan pertama kali di markas PBB
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.