Bali United vs Persija Jakarta: Laga penyelamat muka

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bali United vs Persija Jakarta: Laga penyelamat muka

ANTARA FOTO

Bali United tak ingin menelan malu untuk kali kedua di Piala Bhayangkara. Mereka berusaha untuk mendapatkan kemenangan. Tapi, hal yang sama juga dialami Persija Jakarta

JAKARTA, Indonesia — Laga di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali, pada Senin, 21 Maret, pukul 14:30 WIB menjadi ujian kedua pelatih Bali United Indra Sjafri. Dia harus bisa mengembalikan kepercayaan Semeton Dewata, julukan Pendukung Bali United yang selalu memadati stadion.

Tapi, pekerjaan Indra tidak akan mudah. Dia harus menghadapi Persija Jakarta, yang juga tak ingin malu untuk kali kedua. Di laga sebelumnya melawan PS Polri, julukan Macan Kemayoran yang melekat pada Persija seperti berubah menjadi kucing Kemayoran. Mereka dibekuk tiga gol tanpa balas oleh tim amatir tersebut.

Indra mengakui, Persija bukan lawan yang mudah karena secara performa, mereka diakui sebagai tim kuat. Semangat bangkit setelah kalah telak akan menambah motivasi tim ibu kota tersebut.

Indra optimistis untuk kali ini timnya bisa menang. Alasannya, performa Bali United semakin baik dibanding turnamen sebelumnya. 

“Pemain menunjukkan grafik meningkat. Kami memang mendapatkan kartu merah, tapi pemain bisa merespons dengan baik. Kami tetap bisa mencetak gol untuk mempertipis ketertinggalan,” kata Indra, Senin, 21 Maret.

Ia memastikan bahwa dia tidak akan mengubah banyak strategi. Sebab, para pemain telah mengerti apa yang diinginkan. Terbukti dengan hanya sepuluh pemain, dia bisa membuat Arema Cronus kesulitan.

Untuk itu, Indra akan melakukan perubahan formasi starting eleven di laga ini. Salah satunya adalah memasukkan Silvio Escobar dari menit awal. 

“Kami ingin berikan tekanan yang lebih dini,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih Persija Paulo Camargo tak mau lagi berapi-api menghadapi pertandingan. Sebelumnya, dia memang yakin bakal menaklukkan PS Polri, tapi nyatanya babak belur.

Menurut Paulo, dirinya harus bisa memaksimalkan talenta lokal dan memaksa pemain asing untuk tampil lebih baik lagi.

Sejauh ini, pemain impor belum menunjukkan kualitasnya. Mekan Nasyrov, Bezi Franck, dan Wellington, belum menunjukkan permainan dan semangat adaptasi yang tinggi untuk bisa klop dengan pemain-pemain lainnya.

“Pertandingan ini akan jadi penilaian untuk mereka. Kalau mereka tampil di bawah tidak sesuai harapan, kami sudah punya kebijakan,” ucapnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!