Luhut bantah namanya tercantum dalam Panama Papers

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Luhut bantah namanya tercantum dalam Panama Papers

ANTARA FOTO

Luhut Panjaitan mengaku tidak mengenal nama perusahaan 'offshore' itu dalam Panama Papers

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan membantah namanya tercantum dalam Panama Papers, pada Senin pagi, 25 April.

Ia merespon pemberitaan majalah Tempo menemukan nama Luhut tercantum sebagai direktur Mayfair International Ltd., sebuah perusahaan cangkang (offshore) yang didirikan pada 29 Juni 2006. Mayfair International Ltd sendiri diketahui dimiliki oleh dua perusahaan, yakni PT Persada Inti Energi dan PT Buana Inti Energi.

PT Toba Bara Sejahtera, perusahaan milik Luhut, pada 2011 mencantumkan PT Buana Inti Energi sebagai mitra. 

“Saya tidak pernah terlibat di dalam itu (Panama Papers). Saya tidak tahu itu yang namanya perusahaan Mayfair,” kata Luhut ketika ditanya hubungannya dengan perusahaan cangkang itu.

Dia mengatakan justru baru tahu Mayfair International Ltd didirikan tahun 2006 lalu saat menerima permintaan wawancara Majalah Tempo. 

“Kenyataannya pada tahun 2006 saya belum memiliki uang. Jadi, untuk apa saya mendirikan perusahaan cangkang seperti itu. Setelah dilakukan penyelidikan, ada dugaan bisa saja perusahaan itu dibuat tanpa sepengetahuan saya, karena untuk membuat perusahaan cangkang, tidak dibutuhkan tanda tangan saya,” kata dia.

Yang menarik, dalam sertifikat penunjukan direksi Mayfair, Luhut dinyatakan sebagai satu-satunya direktur asal Indonesia yang berkantor di Oliaji Trade Center, Victoria, Seychelles.

Sertifikat tersebut menyertakan alamat Luhut di Jalan Mega Kuningan Barat III Nomor 11, Jakarta Selatan. Terdapat juga salinan paspor atas nama Luhut.

Soal alamat yang tertulis di sana, Luhut pun turut membantah. Dia mengaku alamat rumahnya bukan di sana.

Sementara, terkait ada perusahaannya yang tidak dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Luhut membantah itu menjadi sinyalemen bahwa dia tidak membayar pajak. 

“Di dalam majalah Tempo itu tertulis jelas, bahwa saya tidak pernah berkeinginan sedikit pun untuk tidak membayar pajak. Justru, saya termasuk salah satu pembayar pajak yang setia dan itu nilai-nilai yang menurut saya penting,” tutur Luhut. 

Lalu, apakah artinya data yang tertulis di Panama Papers dianggap palsu?

Luhut mengaku tidak tahu.

“Lebih baik Anda tanyakan kepada yang menulis artikel itu. Alamat rumah saya saja dibuat salah di situ. Di Majalah Tempo, alamat saya tertulis di Mega Kuningan Nomor 11. Padahal, alamat rumah saya bukan di situ,” ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan

Dia menjelaskan tidak pernah menaruh atau menerima uang dari Mayfair International Ltd atau PT Persada Inti Energi.

“Saya tidak pernah memiliki perusahaan di luar negeri,” kata Luhut. 

Usai terbitnya laporan ini, Luhut mengaku masih melihat kondisi untuk menentukan langkah yang selanjutnya akan diambil. Tetapi, dia mengakui merasa dirugikan atas sampul Majalah Tempo yang terbit pada Senin, 25 April, karena seolah-olah membuat kesan dia telah melakukan pelanggaran Undang-Undang.

Seychelles, sebuah negara kepulauan di Samudera Hindia, sekitar 1.600 km sebelah timur daratan Afrika, diketahui sebagai salah satu yurisdiksi suaka pajak favorit, selain British Virgin Islands.

Sebelumnya, Aliansi jurnalis investigatif global (ICIJ) menerbitkan seri Panama Papers, pada 4 April.

Dokumen-dokumen ini mengulas jutaan dokumen finansial dari sebuah firma hukum asal Panama yang bocor. Dari situ, terungkap jaringan korupsi dan kejahatan pajak berbagai kepala negara, tokoh politik, hingga selebriti dari seluruh dunia.

Dokumen berisi 214.000 kesepakatan selama hampir 40 tahun tersebut berasal dari Mossack Fonseca, sebuah kantor pengacara yang berbasis di Panama dengan kantor di lebih dari 35 negara.

12 kepala negara dan mantan kepala negara disebutkan dalam hasil investigasi tersebut, termasuk Perdana Menteri Islandia dan Pakistan, Presiden Ukraina, Raja Arab Saudi, pesepakbola Lionel Messi, hingga aktor laga Jackie Chan. —dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!