PSSI segera eksekusi lima perintah FIFA

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kompetisi Indonesia Soccer Championship yang sedang berjalan terancam bisa kandas.

Plt Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Pandjaitan (kanan) didampingi Sekjen PSSI Azwan Karim menunjukkan surat pencabutan sanksi FIFA kepada PSSI di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (16/5). FIFA mencabut sanksi kepada PSSI dalam kongres ke-66 FIFA di Meksiko setelah pemerintah Indonesia mengirimkan surat penangguhan pembekuan aktivitas terhadap induk organisasi sepak bola Indonesia itu. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/16

JAKARTA, Indonesia — Setelah Hinca Panjaitan ditunjuk sebagai pejabat pelaksana tugas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggantikan La Nyalla Mattalitti yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi, federasi sepak bola Indonesia itupun bergerak cepat.

Hinca segera merespons pencabutan sanksi pembekuan PSSI oleh pemerintah yang kemudian diikuti badan sepak bola dunia (FIFA). Mereka pun langsung mendapat instruksi untuk segera menjalankan 5 hal.

Lima hal itu adalah:

 

  1. Menyelesaikan masalah sengketa pemain, me-review hubungan dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan membuat standar kontrak pemain.
  2. Melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk mewujudkan good governance.
  3. Menyiapkan kompetisi profesional dan mengkaji Indonesia Super League (ISL) sebagai kompetisi resmi.
  4. Menyiapkan timnas untuk menyongsong event internasional terdekat.
  5. Fokus kepada infrastruktur di seluruh Indonesia

 

‎Selain itu, PSSI juga akan langsung melakukan komunikasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga; Menteri Sekretaris Negara; dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Terkait lima poin permintaan FIFA itu, di antaranya status pemain hingga penyesuaian statuta PSSI dengan statuta FIFA  yang baru, Hinca mengaku bakal merampungkannya.

“Kami harus menyiapkan untuk menyelesaikan kasus sengketa antar pemain dan mengkaji hubungan dengan APPI,” kata Hinca.

“Kami juga diminta untuk membangun standar kontrak yang baru, yang bagus, dan bisa melindungi kepentingan pemain dan klub. Ada asuransi juga yang terpenting,” ujarnya.

PSSI, lanjut Hinca, juga diminta FIFA mengkaji ulang statuta PSSI agar sesuai dengan standar statuta FIFA.

“Statuta FIFA diubah banyak sekali, dan berlaku 60 hari kemudian. PSSI juga harus menyiapkan kajian ulang statuta ini sesuai FIFA,” kata Hinca, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat tersebut.

‎Untuk menegaskan hubungan dengan pemerintah, PSSI akan ‎akan segera melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah

“Kami segera komunikasi intense seperti kepada Menpora, Mensesneg, juga Menkopolhukam,” kata dia.

Kompetisi segera dibahas

Nasib kompetisi resmi Indonesia Soccer Championship (ISCA) 2016, baik A dan B, bisa kandas.

Itu jika PSSI sebagai otoritas sepak bola nasional tiba-tiba menghentikan sepihak kompetisi independen itu. Aroma akan mengaktifkan kembali ISL juga mengemuka dalam rapat pengurus PSSI Senin, 16 Mei.

“Untuk kompetisi, kami bahas selanjutnya, di Exco (executive committee) meeting yang digelar dalam waktu dekat,” paparnya.

Sebelum sanksi PSSI dicabut, pertanyaan terkait kompetisi sejatinya telah terlontar kepada PT GTS, operator ISC. Mereka dengan enteng menyebut, kompetisi itu independen dan akan terus berjalan meski PSSI dicabut sanksinya. 

“Kami sudah komunikasikan, dengan pemerintah dan PSSI juga. ISC akan jalan terus,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!