Situs Sukarno.org, proyek sukarela dari pengagum sang proklamator

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Situs Sukarno.org, proyek sukarela dari pengagum sang proklamator
Banyak sisi lain Sukarno yang belum digali. Seperti cerita mistik tentang benda-benda saktinya dan rumor bahwa ia punya harta karun.

JAKARTA, Indonesia—Tiga anak muda berkumpul di bilangan Jalan Guntur di Bekasi, Jawa Barat dua bulan lalu. 

Sambil ngopi, Ivan Faizal, Respati Wasesa, dan Budi Handoyo berbincang-bincang mengenai rencana mereka untuk menghidupkan domain Sukarno.org yang mereka beli pada 2015 lalu. Respati yang membelinya. 

Pembelian domain itu bukan tanpa alasan. Ketiganya memang pecinta Sukarno. 

“Kami ngefans dengan Sukarno. Beberapa buku kami baca, kayak autobiografinya Sukarno yang berjudul Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adam dan artikel-artikel di media online,” katanya pada Rappler pada Senin, 6 Juni. 

“Nah kemudian kami pikir seru juga kalau kami bikin website tentang Sukarno. Kami ingin pengetahuan kami tentang Sukarno kami share ke teman-teman,” katanya lagi. 

Pada menu about us di lamannya, Ivan juga menjelaskan alasan mengapa ingin membuat website ini. 

Alasannya karena nama Sukarno sering dijadikan komoditas politik oleh para politikus. “Kita bisa melihat hingga sekarang, orang marak menggunakan jargon-jargon Sukarno – terutama di saat ada momentum politik. Para calon presiden, misalnya, mendadak “menjadi” Sukarno,” katanya. 

Ia ragu para politisi itu paham siapa Sukarno. 

Banyak sisi lain Sukarno yang belum digali. Seperti cerita mistik tentang benda-benda saktinya dan rumor bahwa ia punya harta karun. 

“Atau ini: Sukarno begitu menyayangi binatang. Ia tidak mau menepuk nyamuk yang menghisap darahnya. Ia juga tidak tega membiarkan monyet dirantai,” ujarnya. 

Singkatnya menurut Ivan, Sukarno adalah sosok yang multidimensi. Ia, sebagai manusia biasa, punya kelebihan dan kekurangan. 

“Dan kami merasa “sayang” apabila cerita-cerita tersebut –  yang kami peroleh – hanya tertimbun di kepala,” kata mahasiswa S1 jurusan Ilmu Komunikasi Universias Islam 45 Bekasi angkatan 2008 ini. 

Kami berusaha menjadi murid yang taat, sekaligus belajar menjadi ‘penyalur ilmu’ yang baik. Kami memburu kisah-kisah, kami pun menyebarkannya kembali.” 

Alangkah membosankan, tulisnya, jika sejarah hanya berupa kumpulan angka-angka tahun peristiwa dan tanggal lahir seorang tokoh. Sejarah harus dibikin renyah. 

Maka diluncurkanlah situs ini. Dengan dana seadanya. 

Lalu cerita apa saja yang ditampilkan di situs ini? 

“Kami mencoba menyajikan kisah-kisah Sukarno yang ringan, yang kadang tidak terpikiran di benak kita: yang lucu, yang konyol, yang sedih, yang….pokoknya banyak.” 

Cerita mengenai Sukarno yang lebih serius masih mendapat tempat di situs ini. Klik saja Dapur Sukarno. Di sana sudah ada koleksi pidato asli dari bapak proklamator kemerdekaan ini.  

Bukan hanya tulisan, tapi juga sketsa, foto, video, kutipan, dan peta berjudul Sukarno Maps. 

Semua itu mereka siapkan hanya dalam dua bulan, dengan desain pop-art. 

Mengapa pop-art? “Jangan hanya gadget yang harus di-upgrade, Sukarno juga harus di-upgrade biar tetap muda,” katanya. 

Lalu apa selanjutnya? 

Tiga pemuda ini mengajak semua orang yang memiliki minat pada kisah Sukarno untuk berbagi tulisan. 

Tapi tak ada imbalan. Sebab proyek ini mandiri dan tak menerima iklan komersial. 

“Yang mau berkontribusi bisa membeli merchandise, uangnya kami donasikan untuk kepentingan situs,” katanya.

Tertarik? —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!