Menpora larang The Jakmania menonton pertandingan Persija

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menpora larang The Jakmania menonton pertandingan Persija

ANTARA FOTO

Kemenpora juga mewajibkan agar Persija dan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) mengganti biaya perawatan korban kerusuhan.

JAKARTA, Indonesia — Kementerian Pemuda dan Olahraga akhirnya menjatuhkan sanksi bagi suporter Persija, The Jakmania, akibat tindak kerusuhan yang terjadi pada Jumat, 24 Juni.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melarang The Jakmania untuk menghadiri turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) selama 6 pertandingan.

“Penonton minimal juga tidak menggunakan atribut The Jakmania dalam bentuk apa pun selama 6 pertandingan,” kata Imam dalam pertemuan di kantor Kemenpora yang dilakukan pada Senin, 27 Juni, dengan berbagai pihak, di antaranya PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC, Persija, dan Polres Jakarta Pusat.

Sementara, untuk pertandingan ISC pada 3 Juli, Imam mengaku lega karena diadakan di luar Jakarta.

Selain itu, Imam juga tidak jadi menghentikan turnamen ISC sementara waktu, karena respons yang diterimanya sebagian besar menyarankan agar tetap membiarkan pertandingan itu berjalan.

“Memang banyak pernyataan bernada pro dan kontra. Sebagian besar meminta agar (turnamen) ini dilanjutkan. Kalau ada yang salah, harus ditindak tegas,” tuturnya.

Kendati begitu, Kemenpora memberikan syarat bagi PT GTS agar mengevaluasi perbaikan penyelenggaraan di pertandingan yang tersisa dan memperkuat standar pengamanan.

Kemenpora juga mewajibkan PT GTS, selaku pengelola turnamen ISC, dan Persija harus mengganti kerugian material yang ditimbulkan. Termasuk, menanggung biaya perawatan bagi para korban yang saat ini berada di rumah sakit atau berobat jalan.

“Pemerintah juga akan memberikan teguran dan sanksi administratif kepada GTS sesuai dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN),” katanya.

Persija juga diminta untuk melakukan edukasi secara menyeluruh dan total kepada suporter mereka agar terdapat konsolidasi dan sepenuhnya bisa dikendalikan.

Kemenpora, kata Imam, akan membentuk tim pemantau dengan berbagai pihak, sehingga sisa pertandingan bisa dimonitor dengan baik.

“Semua komitmen ini harus disampaikan dalam dokumen jaminan dan dirampungkan paling lambat 15 Juli. Diharapkan, kejadian seperti tanggal 24 Juni tidak kembali terulang,” kata Imam.

Sebelumnya, The Jakmania sudah menyampaikan permintaan maaf kepada publik akibat insiden yang menyebabkan 5 personil polisi terluka. Salah satunya yang sempat berada dalam kondisi buruk adalah Brigadir Hanafi yang dikeroyok oleh The Jakmania.

Dia mengalami luka di bagian kepala yang cukup parah akibat dipukul dengan menggunakan benda tumpul. Namun, kondisi Hanafi pada Minggu, 26 Juni sudah mulai membaik di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mengatakan Hanafi sudah sadar dan membaik. —Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!