Arab Saudi adili 14 orang terdakwa soal crane jatuh

JAKARTA, Indonesia — Arab Saudi menggelar pengadilan terhadap kasus crane ambruk yang membunuh lebih dari 100 orang pada September tahun lalu. Sebanyak 14 orang disidang pada Kamis, 11 Agustus 2016.

Menurut media lokal, mereka dituduh melakukan ‘kecerobohan yang menyebabkan kematian, merusak properti umum, dan mengabaikan panduan keselamatan’ selama bekerja di area Masjidil Haram, Mekah.

Dikutip dari Okaz dan Saudi Gazette, satu terdakwa adalah seorang ‘milioner’ Saudi. Beberapa warga Pakistan, Filipina, Kanada, dan negara Timur Tengah lainnya juga duduk di kursi terdakwa.

Bagaimanapun juga, mereka membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan kalau ambruknya crane tersebut disebabkan cuaca. Saat itu, angin memang bertiup sangat kencang hingga alat berat tersebut tergoncang dan jatuh.

Pengadilan pidana di Jeddah akan membuka sesi baru bulan depan untuk mendengarkan pembelaan dari para terdakwa.

Crane yang jatuh merupakan milik Saudi Binladin Group. Pada saat kejadian, mereka tengah melakukan perluasan area masjid supaya bisa menampung jumlah jemaat yang terus bertambah setiap tahunnya.

Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 108 orang dan melukai 400 lainnya. Korban luka termasuk warga negara asing yang tiba sebelum ibadah haji dimulai akhir bulan tersebut.

Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz menghukum Binladin Group setelah membaca hasil tim investigasi, yang menyebutkan perusahaan ‘juga terlibat’ dalam peristiwa naas tersebut. Ia memerintahkan keluarga korban dibayar satu juta riyal (Rp 3,6 miliar) sebagai kompensasi; juga pembayaran sebesar 500.000 riyal (Rp 1,8 miliar) bagi korban yang terluka.—Rappler.com