Jokowi laporkan pembangunan infrastruktur dalam Pidato Kenegaraan 2016

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi laporkan pembangunan infrastruktur dalam Pidato Kenegaraan 2016

ANTARA FOTO

Jokowi janjikan rasio elektrifikasi 100 persen pada 2019 dari program listrik 35 ribu MW


JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan tiga kali pidato di depan Sidang Tahunan MPR/DPR RI, hari ini, Selasa, 16 Agustus.  

Pidato pertama adalah laporan kinerja lembaga negara. Sedangkan yang kedua adalah Pidato Kenegaraan 2016, yang didahului oleh pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komaruddin. Pidato ini sekaligus membuka masa persidangan 2016/2017.

Salah satu tema penting yang dilaporkan Jokowi adalah percepatan infrastruktur. Menurut Jokowi, pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan kesenjangan sosial.

(BACA: Pidato Kenegaraan Jokowi:3 fokus utama pemerintah tahun ini)

Ketiga langkah itu adalah: Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Kedua, penyiapan kapasitas produktif dan sumber daya manusia. Ketiga, deregulasi dan debirokratisasi.

“Melalui percepatan pembangunan infrastruktur, kita bangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial,” kata Jokowi.

“Akselerasi pembangunan infrastruktur logistik meliputi jalan, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Sedangkan akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat.”

Laporan Jokowi tentang pembangunaan jalan

Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan layang rute Kapten Tendean-Blok M-Ciledug di Jakarta, pada 12 Agustus 2016. Presiden Jokowi menginstruksikan percepatan pembangunan infrastruktur. Foto oleh Puspa Perwitasari/Antara

Jokowi menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 km, jalan tol sepanjang 132 km, dan jembatan sepanjang 16.246 m, atau sebanyak 160 jembatan.  

“Pada tahun 2016 target pembangunan jalan nasional sepanjang 703 km dan jembatan sepanjang lebih dari 8.452 m,” kata Jokowi.

Pembangunan kereta api tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.  

“Sampai sekarang jalur kereta api yang beroperasi telah mencapai sepanjang 5.200 Kilometer Spoor (Km’sp). Di tahun 2015, 179,33 Km’sp telah selesai dibangun dan 271,5 Km’sp sedang dalam proses pembangunan. Selain itu juga sedang dibangun kereta untuk transportasi perkotaan seperti Mass Rapid Transportation (MRT), Light Rail Train (LRT), serta commuter line,” ujar Jokowi. 

Tentang tol laut

Untuk program tol laut, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan 24 pelabuhan sebagai Simpul Jalur Tol Laut. Sebagai pendukung,  dibangun pula  47 pelabuhan non-komersil dan 41 pelabuhan sedang dalam proses pembangunan. 

“Target pemerintah adalah sudah terbangun 100 pelabuhan pada tahun 2019. Pemerintah juga menyiapkan kapal-kapalnya, yaitu sebanyak 3 kapal pada tahun 2015 dan 30 kapal ditargetkan pada tahun 2016. Ini untuk mewujudkan gagasan kita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Lautan adalah masa depan bangsa, Jalesveva Jayamahe,” kata Jokowi.

Laporan Jokowi tentang pembangunan bandar udara

“Pembangunan dan pengembangan bandar udara juga kita percepat sebagai wujud pembangunan Jembatan Udara,” ujar Jokowi. 

Pada tahun 2016, Sembilan bandar udara telah dikembangkan sehingga memiliki standar yang lebih tinggi, dan enam bandar udara telah resmi dibuka pada tahun 2016. 

Dalam hal jalur penerbangan, pemerintah telah menemukan solusi untuk mengatasi kepadatan jalur penerbangan Utara Pulau Jawa. 

“Dapat saya sampaikan bahwa perencanaan untuk membuka jalur penerbangan Selatan Pulau Jawa sekarang ini sudah dimulai,” kata Jokowi. 

Laporan Jokowi tentang listrik 35 ribu MW 

Terkait dengan proyek penyediaan listrik, program 35.000 MW, Jokowi mengatakan pihaknya memantau secara ketat dan cermat.

“Kita ingin memastikan program ini terlaksana dengan lancar dan dapat mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen di tahun 2019. Ketika itu terjadi, Indonesia akan bebas dari byar-pet. Usaha kecil dan industri rumah tangga dapat berjalan lancar dan anak-anak dapat belajar di malam hari dengan penerangan lampu listrik yang memadai,” kata Jokowi.

Jokowi menggarisbawahi bahwa percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, baik infrastruktur logistik maupun infrastruktur strategis, tidak melupakan kelestarian alam. 

“Pemenuhan target rasio kelistrikan juga mengutamakan penggunaan energi baru dan terbarukan,” kata Jokowi.

Selain itu juga dilakukan percepatan pembangunan waduk dan embung untuk memperkuat program Ketahanan Air. 

Pada tahun 2016 ini, kata Jokowi,  dilakukan percepatan penyelesaian 22 waduk yang sedang dibangun, 8 waduk baru, 387 embung/situ baru, dan rehabilitasi 71 embung/situ.  

Baca teks lengkap Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi Tahun 2016 di sini. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!