Cantiknya ‘Atlantis’ tersembunyi di bawah laut Pulau Kodingareng Keke

Syarifah Fitriani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cantiknya ‘Atlantis’ tersembunyi di bawah laut Pulau Kodingareng Keke
Di bawah laut pulau itu, selain terdapat aneka ragam biota laut dan pecahan terumbu karang juga ada patung seorang dewa dari zaman Romawi kuno

MAKASSAR, Indonesia – Nama Pulau Kodingareng Keke mungkin masih asing terdengar di telinga para wisatawan. Mesikpun luas wilayahnya dengan daratan tergolong kecil, tetapi keindahan bawah laut di pulau ini begitu eksotis.

Berbagai spesies ikan dan terumbu karang mampu memanjakan mata para pelancong. Pulau yang termasuk dalam tujuh gugusan pulau kecil di Makassar sangat cocok untuk melakukan kegiatan seperti snorkling (penyelaman di permukaan) dan diving (penyelaman di permukaan dangkal).

Karena belum ada rute transportasi laut reguler ke pulau ini, maka pengunjung harus menyewa perahu motor tempel yang ada di beberapa dermaga di Makassar. Pengunjung bisa menemukan perahu di Dermaga Popsa, Dermaga Kayu atau Dermaga Paotere.

Namun, menurut warga setempat, mereka merekomendasikan untuk berangkat ke Pulau Kodingareng Keke melalui Dermaga Paotere. Alasannya, untuk parkir mobil di sana lebih aman dan terdapat penjagaan pos polisi dalam area dermaga.

Tarif sewa perahu dari dermaga ke Pulau Kodingareng Keke bervariasi, tergantung negosiasi dengan pemilik perahu. Normalnya harga sewa berkisar dari Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu.

Selain itu, wisatawan juga disarankan agar berangkat di pagi hari. Hal itu dengan tujuan agar dapat menikmati Kodingareng Keke secara lengkap mulai dari aneka ragam biota laut yang bentuk dan warnanya berbeda hingga suasana saat matahari terbit.

“Di Pulau Kondingareng Keke masih minim sarana dan prasarana, khususnya usaha jualan atau kios yang menyiapkan sejumlah logistik atau bahan makanan-minuman yang memadai. Jadi, harus dibawa dari rumah,” ujar Dicky, seorang wisatawan asal Makassar.

Peralatan lain yang wajib dibawa ketika berkunjung ke Pulau Kodingareng Keke yakni alat untuk snorkling, diving dan kamera yang bisa dioperasikan di dalam air.

“Di sini kalau tidak snorkling atau diving, pasti nyesel. Kalau tidak membawa kamera dalam air, nyeselnya menjadi dua kali lipat,” tutur Tara, wisatawan asal Kabupaten Pinrang, Sulsel.

DIVING. Seorang wisatawan terlihat tengah melakukan penyelaman dangkal di laut di Pulau Kodingareng Keke. Foto oleh Syarifah Fitriani/Rappler

‘Atlantis’ Garden di dasar laut

Selain memiliki aneka ragam biota laut dan pecahan terumbu karang, wisatawan penasaran dengan konsep Atlantis Garden yang berada di bagian dasar laut. Patung seorang dewa dari zaman Romawi kuno terpajang di dasar laut Pulau Kodingareng Keke juga terlihat ada di dasar laut.

Patung itu diprakarsai oleh para penggiat lingkungan dari Forum Peduli Spermonde, Makassar, Sulsel. Tujuannya sebagai langkah awal untuk melestarikan ekosistem laut terutama terumbu karang artifisial dan dapat menjadi tempat bagi para pecinta olah raga menyelam dan snorkling.

IKAN NEMO. Ikan nemo merupakan salah satu biota laut yang bisa ditemukan di wilauah laut Pulau Kodingareng Keke. Foto oleh Syarifah Fitriani/Rappler

Selain patung Dewa Romawi kuno, di dasar laut juga terdapat bangkai mobil Volkswagen Combi dan beberapa barang lainnya yang sengaja ditenggelamkan untuk pelestarian terumbu karang. Hasilnya, itu lah yang kini menjadi daya tarik laut di Pulau Kodingareng Keke.

“Kalau melihat patung raksasa di bawah laut, saya juga heran. Bagaimana caranya para aktivis atau penggiat lingkungan mengangkat patung itu lalu dibawa ke dasar laut? Buang sampah di sini pun jadi tidak tega,” ujar Dede, seorang wisatawan kepada Rappler.

Untuk menjaga kelestarian Atlantis Garden, warga setempat memberlakukan aturan bagi wisatawan yang berkunjung. Mereka diwajibkan ikut memperhatikan lingkungan di bawah laut.

“Di sini dilarang keras untuk membuang sampah sebab nantinya bisa mengganggu pembiakan ekosistem laut yang ada di Pulau Kodingareng Keke. Sudah beberapa kali ke sini, peralatan paling wajib yang harus saya bawa adalah kantong plastik berukuran jumbo, untuk menyimpan sampah saja,” kata Dede lagi sambil tertawa. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!