LINI MASA: Jokowi hadiri KTT G20 di Tiongkok

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Jumat, 2 September pagi bertolak ke Tiongkok untuk mengikuti KTT G20. Kendati acara itu baru diselenggarakan pada tanggal 4-5 September di Hangzhou, namun Jokowi tiba lebih dulu untuk mengikuti pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.

“Presiden Jokowi merupakan Presiden pertama yang diterima oleh Presiden Xi untuk pertemuan bilateral,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Senin, 29 Agustus.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu menjelaskan pertemuan dengan Xi akan dilakukan pada sore ini. Beberapa isu seperti politik, sosial, ekonomi dan budaya akan dibahas oleh kedua pemimpin negara. Lalu, bagaimana dengan isu Laut Tiongkok Selatan (LTS)?

“Saya kira isu LTS pasti akan muncul. Posisi Indonesia sangat jelas dan sudah menyatakan tidak overlapping, begitu juga di dalam hak-hak maritim,” kata dia.

Retno mengakui Tiongkok adalah mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia. Tetapi, untuk sesuatu yang sifatnya prinsipil, Tiongkok kata Retno, tahu betul posisi Indonesia seperti apa.

Pada hari ini pula, Presiden Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke markas Grup Alibaba, perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Jack Ma.

Pada Sabtu esok, akan ada dua pertemuan yang dihadiri yakni forum bisnis dan pertemuan terbatas dengan para petinggi BUMN di Tiongkok.

“Forum bisnis itu akan dihadiri oleh sekitar 600-700 orang. Sementara, petinggi BUMN yang hadir mewakili perusahaan besar di Tiongkok,” kata Retno.

Sementara, dalam KTT G20 pekan depan, Jokowi akan menyampaikan pesan utama mengenai keterbukaan informasi di antara negara-negara G-20 termasuk transparansi sistem perpajakan internasional. Jokowi juga menyampaikan kebijakan Indonesia yang ingin mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia.

“Presiden juga akan menyampaikan bahwa Indonesia memberikan perhatian kepada UMKM untuk mendukung inklusivitas serta pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia,” ujar pernyataan yang dirilis oleh Biro Pers Istana.

Ikuti rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di lini masa berikut:

Senin, 5 September 

Jadi pembicara utama, Presiden Jokowi dorong dilakukan sistem perpajakan terbuka dan pemberantasan korupsi

Presiden Joko “Jokowi” Widodo menjadi pembicara utama di sesi kedua KTT G-20 yang digelar di Hangzhou International Expo Centre. Dalam sesi tersebut ada dua isu yang diangkat oleh Jokowi, yakni dibentuknya sistem perpajakan internasional yang adil dan transparan serta upaya pemberantasan tindak korupsi. 

Menurut Jokowi kebutuhan terhadap kerja sama internasional dalam sistem perpajakan tersebut berguna  untuk menghindari adanya penghindaran pajak dan mendorong kebijakan pajak yang kondusif di masing-masing negara anggota. Dukungan kerja sama yang dimaksud oleh Presiden Jokowi yakni implementasi dari Automatic Exchange of Information (AEoI) atau yang biasa disebut keterbukaan informasi untuk kepentingan perpajakan. 

“Saya percaya, transparansi keuangan melalui AEoI akan bermanfaat dalam mengatasi arus keuangan terlarang yang telah menghasilkan kerugian bagi negara-negara berkembang selama bertahun-tahun,” ujar Jokowi. 

Sementara, Indonesia berupaya meningkatkan kondisi perekonomian, kata dia dengan cara mereformasi sistem perpajakan dan juga menerapkan paket kebijakan ekonomi yang terkait dengan insentif perpajakan bagi para investor guna mencegah pajak berganda.

“Bila reformasi perpajakan ini berhasil, negara lain dapat mengikutinya. Namun bila gagal, hal tersebut akan berdampak pada negara-negara G20 dan juga lainnya,” terangnya.

Sementara, terkait dengan upaya pemberantasan korupsi, Jokowi menyebut Indonesia bisa dijadikan contoh dari negara yang pro aktif memerangi korupsi. Dia mengatakan, Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memerangi korupsi di Tanah Air, salah satunya meningkatkan transparansi di sektor swasta serta membangun nilai-nilai antikorupsi di kalangan masyarakat.

Minggu, 4 September

KTT G-20 dimulai, Presiden Xi Jinping minta negara anggota fokus ke isu ekonomi

Presiden Tiongkok, Xi Jinping meminta agar negara anggota G-20 fokus terhadap isu ekonomi selama dua hari penyelenggaraan KTT di Hangzhou. Xi mengatakan perekonomian global saat ini tengah berada di titik yang kritis karena pasar yang rentan dan perdagangan yang lemah. 

“Dalam menghadapi risiko dan tantangan perekonomian dunia, masyarakat internasional menaruh harapan yang sangat besar terhadap KTT G20 di Hangzhou,” ujar Xi saat pembukaan sesi pertama di Hangzhou International Expo Centre. 

Dia juga meminta agar negara anggota G-20 mempraktikan kebijakan yang telah mereka sampaikan. 

“Kita harus mengubah kelompok negara G-20 sebagai tim yang melakukan aksi, ketimbang banyak bicara,” kata Xi lagi. 

Pada hari ini, Presiden Jokowi hanya mengikuti satu sesi yang berlanjut dengan makan malam bersama para pemimpin negara anggota G-20. Namun, pada hari Senin, Jokowi akan menjadi pembicara utama di sesi kedua. 

Di bagian akhir KTT, akan ada pernyataan bersama (joint communique) yang dikeluarkan oleh para pemimpin negara. 

“Ada 36 dokumen yang siap diadopsi oleh para pemimpin negara dan 5 pernyataan Menteri terkait isu G-20, yakni Menteri Perdagangan, Pertanian, Tenaga Kerja, Energi dan Keuangan,” kata Retno. 

Indonesia gandeng Huawei untuk penyediaan fasilitas teknologi 4,5 G saat Asian Games

Presiden Joko “Jokowi” Widodo berkunjung ke kantor riset dan pembangunan milik perusahaan telepon seluler, Huawei, di Hangzhou. Menurut Menlu Retno Marsudi ada tiga poin yang dibahas yakni: 1. isu Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta, 2. kerja sama untuk pelatihan di bidang penelitian dan pembangunan, dan 3. smart city. 

Terkait dengan Asian Games 2018, Indonesia berharap penerapan teknologi 4,5 G di Jakarta dan Palembang. Sementara, terkait dengan kerja sama di bidang penelitian dan pembangunan, Indonesia ingin agar putera dan puteri Indonesia bisa dididik di berbagai R&D Huawei yang tersebar di berbagai negara di kawasan Tiongkok, Amerika dan Eropa. 

Temui Putra Mahkota Arab Saudi, Indonesia usulkan kenaikan kuota haji

Presiden Joko “Jokowi” Widodo menerima kunjungan kehormatan Wakil Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saudi di Hotel Dahua Boutique, Hanzhou pada Minggu, 4 September. Ada dua fokus yang dibahas oleh kedua pejabat, yakni ibadah haji dan kerjasama ekonomi.

Terkait dengan ibadah haji, Presiden Jokowi mengusulkan agar Indonesai bisa menggunakan kuota yang tidak terpakai oleh negara lain.

“Apakah memungkinkan apabila kuota-kuota yang tidak dipakai oleh negara lain dapat digunakan oleh Indonesia?,” ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menirukan kalimat Jokowi.

Saat ini kuota bagi calon jemaah haji Indonesia yang diberikan Pemerintah Saudi mencapai 168.800. Namun, jumlah itu dianggap menurun dibandingkan tahun sebelumnya, karena dampak dari renovasi kompleks Masjidil Haram.

Retno menjelaskan usulan itu disampaikan oleh Jokowi karena di beberapa provinsi, seseorang baru dapat menunaikan ibadah haji setelah menanti selama 20 tahun.

“Apakah ada kuota tambahan untuk haji yang berasal dari Indonesia karena untuk beberapa provinsi, ibadah haji perlu menunggu waktu yang lama,” tuturnya.

Menanggapi usulan itu, Pangeran Salman memerintahkan Menteri Luar Negeri Saudi untuk membahas mengenai kuota haji tersebut. Pemerintah Arab Saudi juga perlu berbicara dengan negara lain yang memiliki kelebihan kuota. 

Sementara, terkait dengan kerja sama ekonomi, Arab Saudi mengaku ingin melakukan investasi secara besar-besaran di Indonesia.

“Mereka menyebutnya sebagai ‘mega investment’“, kata Retno.

Ada tiga sektor yang dibidik oleh Arab Saudi sebagai tempat berinvestasi yakni pengilangan minyak, pembangunan rumah murah dan pariwisata. Pangeran Salman berharap ada tindak lanjut dari pertemuannya dengan Presiden Jokowi. Oleh sebab itu, Retno dengan Sekretaris Kabinet melanjutkan pertemuan dengan utusan khusus Pemerintah Arab Saudi, Al Khatib.

Sabtu, 3 September 

Jokowi ajak diaspora pulang dan bangun Indonesia

Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan kepada diaspora jika kembali ke Indonesia harus mempersiapkan keahlian dan keterampilan dalam mengelola berbagai hal. Sebagai contoh, jika ada diaspora Indonesia yang bekerja di Alibaba Tiongkok, maka didorong untuk kembali ke Tanah Air. 

“Buatlah Alibaba Indonesia,” kata Jokowi yang bertemu dengan sekitar 800 diaspora di Shanghai Mart. 

Hal serupa juga disampaikan kepada 70 warga Indonesia yang bekerja di Google di Silicon Valley. 

“Kamu pulang buat Google Indonesia sehingga kita punya platform sendiri,” ujarnya. 

Sementara, bagi warga Indonesia yang bermukim di Tiongkok, Jokowi berharap mereka bisa mempelajari apa yang menyebabkan Negeri Tirai Bambu itu bisa berkembang dengan cepat. 

“Di sini harus apa dan ngapain? Kenapa mereka bisa mengerjakan rel kereta api setahun sejauh 2.000 kilometer?,” kata dia. 

Sementara, untuk membangun jalur kereta sepanjang 140 kilometer di Indonesia saja sudah gaduh. 

Lebih lanjut, Jokowi berharap agar keahlian yang dimiliki diaspora Indonesia mampu bermanfaat bagi negara.

“Jangan diisi orang lain. Keahlian yang spesifik dan sulit kita isi sendiri,” tuturnya. 

Jokowi promosi di depan para pengusaha Tiongkok telah kurangi regulasi yang menyulitkan investor 

Presiden Joko “Jokowi” Widodo berbicara di hadapan ratusan pelaku usaha di Tiongkok di Hotel Shangri-La Jing’an. Di hadapan para pengusaha Tiongkok itu, Jokowi mengaku optimistis mengenai kesempatan investasi dan perkembangan ekonomi di Indonesia. 

Kendati kondisi perekonomian global sedang tidak menentu, tetapi Indonesia tidak khawatir. Indonesia, kata Jokowi sudah mengalami perlambatan ekonomi sejak tahun 2012. 

“Untuk menghadapi perlambatan ekonomi tersebut, sejak menampuk pemerintahan, kami langsung meluncurkan program pembangunan infrastruktur terbesar dalam sejarah negeri kami,” ujar Jokowi. 

Selain itu, pada September 2015, pemerintah juga melakukan deregulasi kebijakan ekonomi untuk mengurangi aturan-aturan yang dapat menghambat perkembangan industri dan bisnis di Indonesia. Sejak saat itu, sebanyak 13 paket kebijakan ekonomi telah dikeluarkan pemerintah.

 Jumat, 2 September

Bertemu dengan CEO Alibaba, Jack Ma

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan Presiden Jokowi dengan Jack Ma memiliki pandangan yang sama yakni bagaimana memberdayakan UMKM untuk memanfaatkan teknologi di dunia maya. 

Di antara Pemerintah Indonesia dengan Alibaba sesungguhnya sudah ada kerja sama untuk memasarkan produk Indonesia ke Tiongkok. 

“Produk-produk itu dipasarkan melalui salah satu platform layanan Tmall (sebelumnya bernama Taobao Mall) yang juga dimiliki oleh Alibaba. Maka masuklah namanya bagian dari itu Inamall, produk-produk Indonesia. Tapi produk Indonesia yang masuk saat ini adalah untuk yang large FMCG (fast moving consumer goods) seperti Kopi Kapal Api dan Indomie,” ujar Rudi. 

Inamall diinisiasi oleh Thomas Lembong yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan mulai beroperasi pada tanggal 8 Juli. Inamall berupaya untuk menggenjot nilai ekspor dengan memasarkan produk-produk khas dari Indonesia ke Tiongkok. 

Rudi berharap ke depannya produk-produk UMKM Indonesia masuk ke Ali Express platform serupa tetapi akan dipasarkan lebih global. 

Tiba di Tiongkok dan bertemu Presiden Xi Jinping

Presiden Jokowi dan Presiden Xi bertemu dalam dua bentuk format, yakni dengan tim besar dan empat mata. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit, kedua pemimpin negara fokus untuk membahas isu ekonomi. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan ada 3 hal yang disinggung oleh Presiden Jokowi: 

1. Cara untuk mempersempit gap defisit perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok. Kendati tidak disebut nominal gap yang ada di antara kedua negara, tetapi Retno mengakui jumlahnya cukup besar. 

“Presiden Xi mengatakan akan mendorong agar buah-buah tropis Indonesia bisa masuk ke pasar Tiongkok. Karena itu lah yang selama ini kami perjuangkan. Untuk bisa masuk ke pasar Tiongkok dibutuhkan syarat dan standar yang harus dipenuhi,” ujar Retno pada Jumat malam. 

Retno berharap dengan janji dari Presiden Xi akan terealisasi dan mempersempit gap tersebut

2. Kualitas investasi di bidang manufaktur 

3. Pariwisata

Pemerintah berharap akan lebih banyak lagi turis Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia, khususnya pasca pemerintah memberikan fasilitas bebas visa bagi warga Tiongkok. 

“Presiden Xi kini mulai mendorong agar turis asal Tiongkok berkunjung ke Indonesia. Destinasi Asia lainnya memang lebih populer dari Indonesia. Tetapi, kini Indonesia sudah mulai dilirik dan dijadikan pilihan wisata untuk berlibur,” kata Retno. 

Hal lain yang didorong oleh Presiden Jokowi yakni membuka kantor regional Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) di Jakarta. 

Sementara, Presiden Xi mendorong agar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa segera dirampungkan. 

Tiba di Tiongkok, Jokowi disambut oleh Wakil Ketua Chinese People’s Political Consultative Conference, Wang Jianman, dan Walikota Hangzhou, He Guanxia. 

– Rappler.com