Sidang ke-25: Dari rekaman CCTV tidak sah hingga Jessica pernah coba bunuh diri

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sidang ke-25: Dari rekaman CCTV tidak sah hingga Jessica pernah coba bunuh diri

ANTARA FOTO

Sidang ke-25 ini merupakan kesempatan terakhir bagi jaksa dan pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso untuk mendatangkan saksi-saksinya.

JAKARTA, Indonesia — Persidangan kasus kopi bersianida yang diduga mengakibat Wayan Mirna Salihin meninggal dunia pada Januari lalu masih berlanjut Senin, 26 September, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sidang ke-25 ini merupakan kesempatan terakhir bagi jaksa dan pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso untuk mendatangkan saksi-saksinya. 

Ada 2 saksi yang didatangkan oleh tim kuasa hukum Jessica, yakni ahli hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia, Mudzakir, dan saksi fakta yang pernah terkapar setelah meminum kopi, seorang polisi Australia, John Torres.

Rekaman CCTV tidak sah

Ahli hukum Mudzakir mengatakan kalau rekaman CCTV yang digunakan dalam persidangan tidak sah. Hal ini dikarenakan proses pemindahan video dari perekam video digital (DVR) ke flashdisk tidak ada di dalam BAP. Ia mengatakan bahwa tanpa BAP, sebuah alat bukti tidak dapat dijamin keasliannya. 

“Tanpa BAP, alat bukti tersebut tidak sah. Apalagi jika isinya sampai terhapus,” kata Mudzakir.

Menurut beberapa ahli digital forensik yang pernah didatangkan, salah satunya Rismon Sianipar, mereka mengatakan adanya adegan di CCTV yang terhapus dan sudah direkayasa. 

Rekaman CCTV yang memperlihatkan kejadian 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, tempat Mirna minum kopi bercampur sianida yang kemudian menewaskannya, sebelumnya juga pernah diperdebatkan dalam sidang Jessica, antara lain karena ada adegan yang terhapus dalam rekaman tersebut.

Pakar forensik digital Puslabfor Mabes Polri Muhammad Nuh Al Azhar mengakui ada adegan yang hilang dalam rekaman CCTV saat jaksa menghadirkannya di sidang sebagai saksi ahli.

Jessica diduga berulang kali berusaha membunuh diri di Australia

Sebelum terlibat kasus kopi bersianida ini, Jessica diketahui tinggal dan bekerja di Sydney, negara bagian New South Wales, Australia. 

Berdasarkan pembacaan BAP dari Kristie Louise Charter, salah satu atasan Jessica, Jessica pernah beberapa kali mencoba membunuh dirinya karena ingin mendapatkan perhatian dari mantan pacarnya, Patrick.

“Sempat beberapa kali melakukan percobaan membunuh diri karena dia berusaha melakukan apa saja demi mendapatkan perhatian Patrick,” kata Charter di dalam BAP.

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan saksi John Torres yang menyatakan kalau terdapat 4 laporan Jessica berusaha melakukan percobaan pembunuhan diri.

Tetapi kesaksian Charter dibantah oleh Jessica bahwa itu semua kebohongan.

“Mengenai saksi yang disebut Kristie Carter ini, saya kenal dia itu tidak relijius sama sekali. Jadi ada sumpah dan tidak sumpah menurut saya buat dia tidak ada artinya,” kata Jessica.

“Sembilan puluh persen dari yang dibilang di BAP itu bohong,” ujar Jessica.

Sidang pun ditunda dan akan dilanjutkan kembali hari Rabu, 28 September, dengan agenda baru yaitu pemeriksaan terdakwa. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!