
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo memastikan Menteri ESDM yang baru berasal dari kalangan profesional dan bukan partai politik. Dia juga menyebut nama Arcandra Tahar yang telah diberhentikan pada 15 Agustus lalu ikut masuk ke dalam bursa nama Menteri ESDM baru.
“Sudah ada beberapa nama, termasuk Pak AT (Arcandra Tahar). Tetapi, belum kami putuskan. Segera secepatnya, tapi sampai saat ini belum,” ujar Jokowi di Istana Negara pada Kamis malam, 13 Oktober.
Tetapi, dia tidak menjelaskan alasan masih mempertimbangkan nama Arcandra, kendati sempat tersangkut kasus dwi kewarganegaraan. Karena kasus itu pula, Jokowi memberhentikan secara hormat Arcandra dari posisi Menteri ESDM walau baru menduduki posisi tersebut selama 20 hari. (BACA: Istana: Menteri ESDM diberhentikan secara hormat oleh Presiden)
Kekosongan posisi Menteri ESDM selama ini masih dirangkap oleh Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan. Kini, sudah hampir dua bulan posisi Menteri ESDM dibiarkan kosong, tanpa ada pejabat definitif. Lalu, apa yang menyebabkan Jokowi lama menentukan pengganti Menteri ESDM.
Juru bicara kepresidenan, Johan Budi, mengatakan beberapa nama yang masuk ke Istana masih terus digodok.
“Kalau dari bahasa Presiden (pengumuman nama Menteri ESDM) akan secepatnya. Tetapi cepat itu kan relatif ya, bisa cepat bermakna besok atau seminggu lagi,” kata Johan Budi tanpa memberikan kepastian.
Nama Arcandra kembali masuk dalam bursa Menteri ESDM karena Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Yasonna Laoly telah memulihkan status WNInya. Arcandra sempat tidak memiliki kewarganegaraan, lantaran terbukti memegang paspor Amerika Serikat. Berdasarkan UU Kewarganegaraan Indonesia, jika memegang paspor dari negara lain, maka status WNInya secara otomatis gugur. Sejak awal Indonesia hanya mengakui satu kewarganegaraan saja. (BACA: Yasonna Laoly: Arcandra Tahar sudah kembali jadi WNI sejak 1 September)
Sementara, berdasarkan aturan di AS, status kewarganegaraan Arcandra yang sudah dia peroleh sejak tahun 2012 lalu itu juga gugur, karena menerima jabatan sebagai Menteri di Indonesia. – Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.