Deplu AS: Kami tidak akan pernah melarang umat Muslim masuk Amerika Serikat

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Deplu AS: Kami tidak akan pernah melarang umat Muslim masuk Amerika Serikat
Murphy mengatakan seruan untuk melarang warga ke AS berdasarkan asal negara atau agama tidak sesuai dengan nilai yang dipegang pemerintah

JAKARTA, Indonesia – Direktur Jenderal wilayah Asia Tenggara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, W. Patrick Murphy memastikan hingga kapan pun pemerintahnya tidak akan pernah melarang umat Muslim masuk dan menjejakan kaki di Negeri Paman Sam. Menurut Murphy, hal tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai, prinip dan identitas AS sebagai negara beragam yang telah berdiri selama 240 tahun.

“Seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri kami, Pemerintah AS tidak pernah memberlakukan tes berdasarkan agama dan asal kewarganegaraan seseorang untuk mengabulkan visa ke negeri kami. AS akan dan tetap menyambut secara terbuka bagi warga dari negara mana pun dan agama apa pun,” ujar Murphy yang ditemui di Pusat Kebudayaan AS di Jakarta pada Kamis, 20 Oktober.

Malah dia mendorong agar lebih banyak warga Indonesia berkunjung ke AS. Bahkan, trend jumlah WNI yang menuntut ilmu di sana semakin naik.

“Jika Anda memiliki kesempatan untuk berbicara dengan para alumni lulusan AS, sebagian besar dari mereka memiliki pengalaman yang positif dan mengakui AS adalah tempat di mana kebebasan dan keberagaman bertemu,” pria yang pernah bertugas di Thailand pada periode 2013-2016.

Walau terdengar janggal, Murphy menyebut AS juga mengidentifikasi sebagai negara yang memiliki umat Muslim yang besar. Dia memprediksi ada sekitar 5-7 juta umat Muslim yang bermukim di AS.

“Mereka mempraktikan ajaran agamanya secara bebas dan itu yang kami banggakan,” katanya.

Terkait dengan pernyataan salah satu kandidat yang sempat menyebut akan memberlakukan larangan umat Muslim ke AS, Murphy menilai kalimat itu tidak sepenuhnya bisa dipercayai. Apalagi saat ini sedang memasuki musim kampanye pemilu AS.

“Kalimat yang dilontarkan ketika berkampanye tidak semuanya mencerminkan aturan yang berlaku dan nilai yang dipegang teguh di AS. Jadi, silahkan berkunjung ke AS dalam beragam kapasitas entah sebagai jurnalis, pelajar atau turis untuk merasakan pengalaman hidup di sana,” kata dia.

Cegah imigran Muslim

Salah satu kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menyerukan agar dilakukan penutupan akses bagi umat Muslim yang ingin masuk wilayah Negeri Paman Sam. Mereka dilarang masuk hingga pejabat berwenang bisa mencari solusi untuk mencegah tindak kejahatan terorisme menginfiltrasi AS.

Dalam pernyataan tertulis yang diunggah ke situs resminya tahun 2015, Trump mengutip data dari survei Center for Security Policy menunjukkan data 25 persen dari responden mereka setuju tindak kekerasan yang menimpa warga AS merupakan bagian dari jihad global.

Tetapi, pernyataan itu mulai melunak dan belakangan malah menyebabkan blunder bagi kalangan Partai Republik sendiri. Calon Wakil Presiden Mike Pence yang mendampingi Trump mengatakan rekannya itu justru tak lagi menginginkan adanya larangan sementara bagi imigran Muslim yang akan ke AS.

Ketika diwawancarai media, Pence mengatakan Trump tidak lagi mengecam kebijakan tersebut karena itu bukan posisi dia. Dalam beberapa bulan terakhir, Trump kerap mengubah pernyataannya dari penutupan akses total hingga pemeriksaan menyeluruh terhadap imigran Muslim harus difokuskan dari negara-negara terkait dengan tindak terorisme seperti Suriah.

Sementara, dalam debat kedua yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober lalu, komentar Trump soal Islamofobia justru menjadi bahan ejekan di dunia maya. Dia mengakui Islamofobia adalah sebuah isu, oleh sebab itu setiap umat Muslim yang masuk ke AS harus melapor jika melihat sesuatu yang janggal. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!