Wapres Kalla buka sidang umum Interpol di Bali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Wapres Kalla buka sidang umum Interpol di Bali

ANTARA FOTO

Sidang umum yang digelar pada 7-10 November 2016 itu membahas kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan manusia, penipuan, dan penggelapan kartu kredit.

JAKARTA, Indonesia — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong penguatan kerja sama antarnegara anggota Interpol untuk menjamin ketenteraman dan perdamaian dunia.

“Kerja sama Interpol sangat penting karena dapat menciptakan ketenteraman dan perdamaian serta keamanan masyarakat dunia,” kata Kalla saat menyampaikan sambutan Sidang Umum ke-85 International Criminal Police Organization (ICPO) di Nusa Dua, Bali, pada Senin, 7 November.

Ia juga mendorong polisi dan aparat penegak hukum di dunia harus bisa melawan ancaman negara yang terjadi secara terus-menerus. 

“Kerja sama yang baik antarpemerintah, penegak hukum, terutama antaranggota kepolisian di masing-masing negara dapat mendukung pembangunan ekonomi,” katanya dalam acara yang dihadiri delegasi dari 160 negara itu.

Berkenaan dengan terorisme, Kalla menginginkan adanya kerja sama dalam bidang informasi intelijen yang akurat di setiap negara.

Terorisme menjadi tantangan besar bagi dunia sehingga, menurut Kalla, menuntut Interpol harus melakukan tindakan tegas.

“Saya berharap sidang umum harus bisa mengekspresikan kepentingan global dalam melindungi masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kalla menyampaikan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepadanya untuk memberikan sambutan dan interpretasi Indonesia mengenai Interpol.

Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan bahwa sidang umum yang digelar pada 7-10 November 2016 itu membahas kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan manusia, penipuan, dan penggelapan kartu kredit.

Masalah ancaman kelompok garis keras ISIS juga dibahas, namun menurut Kapolri, bukan hanya penegakan hukum, melainkan juga pencegahan dan pemberantasan dengan membendung paham radikalisme.

Selain Wapres dan Kapolri, kegiatan tersebut juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Presiden Interpol Mireille Ballestrazi, dan Sekjen Interpol Jurgen Stock. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!