SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

JAKARTA, Indonesia – Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah jika kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke sejumlah ormas Islam dan kesatuan TNI-Polri disebut karena ada upaya pelengseran.
“Yang jelas Presiden berkomunikasi, bersilaturahmi, berdialog dengan siapapun agar masyarakat ini segera tenang,” kata Pramono seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin 14 November.
Presiden Jokowi memang rajin mengunjungi sejumlah ormas Islam dan satuan TNI-Polri sejak unjuk rasa besar-besaran pada 4 November. Jokowi, antara lain, mendatangi Markas Brimob, Kopassus, hingga Marinir di Cilandak. Presiden juga menemui pengurus Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Pramono mengatakan kunjungan Presiden ke sejumlah ormas dan satuan TNI-Polri untuk menentramkan situasi. “Presiden tentunya melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh yang kemudian diharapkan bisa menentramkan persoalan ini,” kata Pramono.
Persoalan yang dimaksud adalah kasus dugaan penistaan ayat suci yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama saat berkunjung ke Kepulauan Seribu pada 27 September.
Saat itu Ahok menyinggung soal Surat Al Maidah ayat 51. Sejumlah ormas Islam menganggap Ahok telah menistakan ayat suci. Mereka kemudian melaporkan Ahok ke polisi dengan tuduhan penodaan agama.
Saat ini kasus tersebut sedang diproses oleh Bareskrim Polri. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan akan dilakukan gelar perkara pada Selasa, 15 November. Pramono memastikan Presiden Jokowi tidak mengintervensi kasus ini.
Karean itu Pramono berharap semua pihak menerima apapun keputusan yang akan diambil Bareskrim. “Negara ini adalah negara yang berdasarkan hukum, bukan berdasarkan tekanan kekuatan politik,” kata Pramono. —Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.