
JAKARTA, Indonesia – Ratusan ribu orang berkumpul di silang Monumen Nasional sejak pagi hari pada Jumat, 2 Desember. Diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, mereka menggelar sajadah dan memanjatkan doa bersama.
Walaupun sejak awal sudah mewanti-wanti tidak akan ada orasi, pada faktanya pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab masih tetap menyerukan agar gubernur non aktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama ditangkap oleh Kejaksaan Agung. Mereka tetap bersikeras sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama, tidak seharusnya mantan Bupati Belitung Timur itu dibiarkan melenggang bebas.
“Tangkap Ahok, tangkap Ahok!” teriak Rizieq kepada ratusan ribu massa yang mendengar khotbahnya di silang Monas pada Jumat, 2 Desember.
Dia juga menyebut tidak ada satu pun ormas yang bisa mengumpulkan massa dengan jumlah sedemikian besar. Walaupun ada pihak yang mencoba untuk menggembosi aksi mereka, tetapi hal itu tidak berhasil.
Di luar dugaan, Presiden Joko “Jokowi” Widodo memilih ikut salat Jumat bersama dengan massa di silang Monas. Bahkan, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada massa atas doa yang sudah dipanjatkan untuk perdamaian Indonesia.
“Terima kasih atas doa dan zikir yang dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara kita. Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar,” ujar Jokowi yang disambut teriakan serupa.
Kendati sempat khawatir aksi akan berakhir ricuh, hal tersebut tidak terjadi. Bahkan, massa menepati janji untuk membubarkan diri usai salat Jumat digelar. Massa juga tidak meninggalkan sampah atau merusak pohon. Hal itu diapreasi oleh berbagai pihak termasuk Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian. – Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.