US basketball

Buntut penusukan 7 siswa SD di NTT, 130 warga Pulau Jawa mengungsi

Jose

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Buntut penusukan 7 siswa SD di NTT, 130 warga Pulau Jawa mengungsi
Gubernur NTT menjamin keamanan warga asal Pulau Jawa

 

KUPANG, Indonesia – Kasus penyerangan terhadap siswa SDN I Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat ratusan orang asal Pulau Jawa mengungsi ke rumah warga asli Pulau Sabu karena takut diamuk massa.

“Ada sekitar 130 orang warga dari Pulau Jawa di Pulau Sabu. Mereka ketakutan dan mereka berkumpul di rumahnya Pak Dahlan, warga setempat,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Kamis, 15 Desember 2016.

Seperti diberitakan sebelumnya, 7 siswa SDN I Sabu Barat diserang di dalam kelas oleh seorang pria bernama Irwansyah, 20-an tahun, pada Selasa 13 Desember 2016.

Baca: 7 siswa SD di NTT diserang secara brutal di dalam kelas

Akibat insiden mengerikan ini, 7 siswa mengalami luka gores dan tusuk. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Sementara pelaku penyerangan Irwansyah tewas dikeroyok warga. Warga juga mencari tujuh rekan pelaku hingga ke Pelabuhan Seba. Satu dari enam rekan pelaku meloncat ke laut dan hilang.

Sementara enam lainnya berhasil diamankan polisi dari amukan massa. Mereka kini diamankan di Mapolda NTT untuk menjani pemeriksaan.

Baca: Penyerangan siswa SD di NTT, 7 rekan pelaku ditangkap

Meski rekan-rekan pelaku sudah ditangkap, namun warga Pulau Sabu yang berasal Pulau Jawa resah akan terkena amuk massa. Sebab Irwansyah diketahui berasal dari Depok, Jawa Barat.

130 warga asal Pulau Jawa tersebut sampai saat ini masih meminta perlindungan dari warga asli Pulau Sabu Raijua. Mereka bahkan sempat meminta dipulangkan ke Pulau Jawa.

“Saya larang, karena kami jamin keamanan mereka,” kata Frans. Frans meminta mereka bertahan di Sabu dan menjalani aktifitas seperti biasa.

Frans memastikan penyerangan terhadap siswa SDN 1 Sabu Barat murni kriminal dan tidak memiliki kaitan dengan kelompok radikal. “”Pelakunya sendiri atau tunggal,” katanya.

Frans menduga Irwansyah melakukan penyerangan karena putus asa. Irwansyah sebelumnya diketahui melamar pekerjaan ke sejumlah sekolah untuk menjadi guru. “Namun tidak diterima, karena tidak ada sekolah yang membutuhkan guru baru,” katanya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!