Jubir Agus: Tak etis komentar Annisa Pohan dibocorkan ke ruang publik

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

'Pembicaraan itu disebar ke jagad publik untuk menyerang Agus. Tidak etis,' kata juru bicara tim kampanye Agus Harimurti Yudhoyono

BLUSUKAN. Annisa Pohan (kiri dan mengenakan topi AHY) terlihat mendampingi suaminya Agus Harimurti Yudhoyono berkampanye di daerah Kapuk Muara, Jakarta Utara pada Selasa, 10 Januari. Foto diambil dari akun Instagram @annisayudhoyono

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Di tengah perebutan untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta melalui Pilkada, masyarakat tidak hanya menyoroti para kandidatnya. Mereka juga memberi perhatian kepada pasangan masing-masing kandidat, termasuk aktivitas yang bersangkutan di media sosial.

Yang tengah disorot publik pada akhir pekan ini adalah istri calon gubernur DKI nomor urut satu, Annisa Pohan. Potongan komentar antara Annisa dengan rekannya di media sosial Path beredar di kalangan publik, pada Jumat, 13 Januari, usai digelarnya debat perdana cagub-cawagub DKI.

Dalam debat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI itu, pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni akhirnya muncul, setelah dalam beberapa debat tak resmi memutuskan absen. Maka, tak pelak kehadiran Agus dan Sylvi banyak dinanti publik. Mereka penasaran bagaimana pasangan nomor urut satu itu menghadapi debat publik pertamanya.

“Gw ngeliat debat ini rasanya Ahok+Djarot tu kaya 2 orang tua di antara:
1. anak sulung yang idealis tapi ga praktikal, rada sok tau
2. anak bungsu yang masih ga tau mau ngapain tapi sensitive-an,” tulis seorang rekan Annisa di akun Path pada Jumat, 13 Januari.

Tulisan itu kemudian memicu reaksi Annisa. Walau tidak menyebut nama, tetapi komentar tersebut secara tidak langsung menggambarkan mengenai paslon lainnya, termasuk Agus, suami Annisa.

“Anda pengamat dadakan? Sengaja biar gw baca ya? Sangat tidak beretika,” tulis Annisa merespons komentar rekannya.

Jubir tim sukses Agus, Rachland Nashidik, menilai komentar Annisa di Path tidak masuk ke ranah publik. Walaupun tergolong media sosial, tetapi yang bisa membaca komentar di Path harus menjadi teman Annisa.

“[Pembicaraan itu] dibocorkan. Lalu, digunakan oleh buzzer Ahok dan dijadikan isu politik,” kata Rachland, merujuk kepada pendukung cagub DKI nomor urut dua, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.

“[Pembicaraan itu] disebar ke jagad publik untuk menyerang Agus. Tidak etis,” kata Rachland kepada Rappler pada Minggu, 15 Januari, melalui pesan pendek.

Padahal, menurutnya, tidak ada yang mencolok dari komentar Annisa. Itu hanya perselisihan antara dua teman baik yang sebenarnya biasa saja.

Rachland sempat mengingatkan tindakan tidak etis itu melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kalaupun ada langkah hukum yang ingin diambil, maka keinginan itu harus datang dari Annisa, sebab dia yang dirugikan.

“Jadi, hanya Annisa yang berhak atau memiliki legal standing untuk mengadu,” kata pria yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu. 

Annisa minta maaf

Menanggapi isu yang ramai dibicarakan di media sosial itu, Annisa akhirnya membuka suara. Melalui unggahan foto di akun Instagram pribadinya, Annisa mengatakan, “Semoga kami selalu dijauhkan dari fitnah dan semoga ghibah orang tentang kami menjadi pahala untuk kami”.

Ia kemudian melanjutkan dengan permintaan maaf jika pernyataannya tidak berkenan di hati sejumlah masyarakat.

“Sekaligus bersama ini dengan kerendahan hati saya memohon maaf kepada masyarakat yang tidak berkenan dengan hak menjawab saya dalam membela suami saya kepada teman saya sendiri,” tulisnya.

“Semoga kita semua diberikan hidayah oleh Allah SWT. Amin,” tutup Annisa dalam caption sebuah foto saat ia sedang berdoa bersama kaum Muslimat di Jakarta Utara pada Sabtu, 14 Januari.

Tangan Agus dingin

Sebelumnya, moderator debat perdana Pilgub, Ira Koesno, ketika menjabat tangan Agus mengatakan tangan mantan perwira militer itu dingin sesaat sebelum acara dimulai.

Sempat muncul pula persepsi bahwa Agus hanya menghafal materi untuk memaparkan program kerja dan menjawab pertanyaan paslon lain. Hal itu karena Agus membawa cue card dengan logo Agus-Sylvi.

(BACA: SAKSIKAN: Program kerja unggulan Paslon Gubernur DKI Jakarta dalam debat pertama)

Tetapi, Agus membantah dirinya menghafal materi. Dia merespons komentar semacam itu hanya dilontarkan oleh orang yang merasa kalah dalam debat. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!