
JAKARTA, Indonesia — Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengancam akan mencopot pejabat Kepolisian yang lalai mengamankan Pilkada yang akan digelar secara serentak pada pertengahan Februari.
Tito mengatakan dirinya telah mewanti-wanti kepada setiap pejabat polri untuk memetakan potensi konflik di daerah masing-masing. Mereka juga telah diberikan sarana pengamanan Pilkada.
Sehingga jika kemudian terjadi konflik, maka pejabat tersebut berarti telah lalai. Kapolri mengatakan tidak ada toleransi bagi pejabat Kepolisian yang lalai saat mengamankan Pilkada,
“Masalah pilkada ini, kami akan all out. Kalau saya tidak salah ada 70 ribu personel. Tapi angka resmi yang dipersiapkan personel kami, tergantung dinamika,” kata Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Rabu 25 Januari 2017.
Angka tersebut, tambah Tito, belum dihitung tambahan dari anggota TNI, pemerintah, dan pihak terkait. Penempatan personel pun berdasarkan permintaan setiap kepala kepolisian di daerah.
“Saya tidak bisa generalisasi setiap daerah harus kekuatannya seberapa. Semua saya serahkan kepada kepada-kepala kepolisian daerah dan kapolres masing-masing,” terangnya.
Mabes Polri, Tito melanjutkan, akan mengabulkan permintaan bantuan yang diminta setiap kepala kepolisan daerah. Konsekuensinya, penyelenggaraan Pilkada serentak 2017 di tiap daerah harus aman.
”Salah menilai kekuatan, tidak cukup (personel sehingga) terjadi keributan, ya gampang saja bagi saya. Kepala wilayahnya saya ganti,” kata Kapolri. —Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.