Antasari Azhar: Orang yang bawa pesan dari Cikeas soal Aulia Pohan adalah Hary Tanoesudibjo

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Antasari Azhar: Orang yang bawa pesan dari Cikeas soal Aulia Pohan adalah Hary Tanoesudibjo
Hary Tanoesudibjo meminta kepada Antasari Azhar agar KPK tidak menahan Aulia Pohan dalam kasus korupsi.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Kepingan puzzle kasus yang pernah membelit mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, sedikit demi sedikit mulai tersusun. Usai melapor ke Bareskrim Mabes Polri di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Selasa, 14 Februari, Antasari secara blak-blakan menyebut nama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ikut intervensi agar besannya Aulia Pohan tidak ditahan oleh KPK tahun 2008 lalu.

Antasari menjelaskan, SBY mengutus pengusaha Hary Tanoesudibjo ke kediamannya di daerah BSD.

“Dia datang malam-malam ke rumah saya. Orang itu siapa? Orang itu adalah Hary Tanoesudibjo. Beliau diutus oleh Cikeas (SBY) dan meminta agar saya tidak menahan Aulia Pohan. Dia mengatakan menemui saya ketika itu karena diperintah,” ujar Antasari ketika memberikan keterangan pers di Gedung KKP pada hari ini.

Pria yang akrab disapa HT itu menyebut jika permintaan Cikeas tersebut tak dipenuhi, bisa berdampak kepada keselamatan Antasari. Namun, mantan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan itu tetap menolak permintaan Cikeas.

“Saya katakan tidak bisa. KPK ini sudah ada SOP (standar operasional prosedur) nya. Kalau sudah tersangka maka harus ditahan,” kata Antasari.

Alhasil, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu tetap ditangkap dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara karena terbukti melakukan korupsi aliran dana Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) senilai Rp 100 miliar. Aulia tetap dinyatakan bersalah walau sudah mengajukan banding hingga ke tingkat Mahkamah Agung. 

Sebelumnya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Aulia serta dua orang lainnya Bunbunan Hutapea dan Aslim Tadjuddin dijatuhi vonis empat tahun.

Antasari menyampaikan kepada HT apa pun risiko dari keputusannya, dia mengaku sudah siap. Sebab, itu merupakan bagian dari konsekuensi profesinya sebagai penegak hukum.

Tak lama setelah itu Antasari ditangkap oleh personil kepolisian karena terlibat kasus pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen pada tahun 2009 lalu. Pengadilan kemudian menjatuhkan vonis 18 tahun penjara. Usai menjalani hukuman 12 tahun, Presiden Joko “Jokowi” Widodo memberikan grasi pengurangan masa hukuman 6 tahun bagi Antasari. (BACA: Presiden Jokowi kabulkan grasi mantan Ketua KPK Antasari Azhar)

Strategi Pilkada? 

Sementara, juru bicara pasangan calon Agus Harimurti dan Sylviana Murni, Rachland Nashidik, mengatakan apa yang dilakukan oleh Antasari merupakan konspirasi untuk menggembosi suara cagub nomor urut satu itu. Bahkan, Rachland menyebut Antasari sebagai agen aktif dalam upaya tersebut. 

“Dia (Antasari) ada dalam Jambore Mahasiswa yang pesertanya diarahkan untuk berdemo di depan kediaman SBY. Dia juga sudah memperoleh grasi dari Jokowi dan Presiden juga menolak mematuhi Undang-Undang untuk memberhentikan sementara Ahok dari kursi Gubernur DKI,” tutur Rachland melalui pesan pendek kepada Rappler pada Selasa, 14 Februari. (BACA: Benarkah Istana arahkan mahasiswa untuk berdemo di depan rumah SBY?)

Semua skenario terasa semakin jelas, ketika H-1 jelang pencoblosan Pilkada, Antasari tiba-tiba mengklaim SBY adalah inisiator dari tindak pidana yang terjadi pada dirinya. 

“Semua ini terlalu jelas,” kata dia. 

Antasari cari sensasi

Sementara, juru bicara Hary Tanoesudibjo, Syafril Nasution mengatakan apa yang dilontarkan oleh Antasari hanya sekedar mencari sensasi. Menurutnya, pernyataan mantan Jaksa itu tidak masuk akal. 

“Apa mungkin Presiden mau bicara kepada Ketua KPK melalui pihak ketiga yang bukan pejabat pemerintah?” katanya. 

Syafril menegaskan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Perindo itu tidak ada kaitannya dengan kasus Aulia Pohan seperti yang dituduhkan oleh Antasari. 

Apa pendapatmu soal pengakuan Antasari ini? Apakah pengakuan mantan Jaksa tersebut dapat berpengaruh kepada perolehan suara Agus-Sylvi pada Pilkada hari Rabu esok? Tulis pendapatmu di kolom komentar.– dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!