Siapa saja 17 Duta Besar baru yang dilantik oleh Jokowi di Istana Negara?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Siapa saja 17 Duta Besar baru yang dilantik oleh Jokowi di Istana Negara?

AFP

Di antara nama yang dilantik terdapat Yuddy Chrisnandi, mantan Menteri PANRB yang secara terbuka pernah berharap untuk diangkat menjadi Duta Besar.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo resmi melantik 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk negara-negara sahabat di Istana Negara pada Senin siang, 13 Maret. Upacara pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden nomor 32p tahun 2017 dan nomor 35p tahun 2017 mengenai pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh oleh Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Cecep Setiawan.

Setelah pembacaan Keppres, prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan di depan rohaniawan dan kitab suci agama masing-masing. Pelantikan dipimpin oleh Jokowi.

Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan dan sesi pengucapan salam. Berikut nama 17 Duta Besar yang dilantik pada siang ini:

1. 1. Drs. Hasan Kleib sebagai LBBP RI untuk Swiss, berkedudukan di PTRI Jenewa. Sebelumnya, Hasan menjabat sebagai Direktur Jenderal Multilateral yang setara dengan eselon 1. Pria berusia 56 tahun itu juga pernah diangkat menjadi Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di New York, Amerika Serikat.

2. Drs. Priyo Iswanto sebagai LBBP RI untuk Kolombia, berkedudukan di KBRI Bogota.

3. Mayjen TNI (Purn) Dr. Ir. Arief Rachman, MM, MBA, sebagai LBBP RI untuk Republik Islam Afganistan, berkedudukan di KBRI Kabul,

4. Drs. Rahmat Pramono, MA, sebagai LBBP RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan, berkedudukan di KBRI Astana,

5. Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti, sebagai LBBP RI untuk Tunisia, berkedudukan di KBRI Tunis. Ikrar merupakan peneliti dan pengamat politik internasional serta domestik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak tahun 1984.

Penunjukkannya sebagai Dubes sempat diduga karena penilaiannya yang lebih condong ke Jokowi. Namun, apakah itu benar? Ikrar membantahnya.

“Sebagai seorang warga negara yang baik apalagi PNS ya saya terima. Ini tidak ada hubungannya dengan partai loh,” kata Ikrar kepada media.

6. Drs. Nur Syahrir Rahardjo, sebagai LBBP RI untuk Kerajaan Bahrain, berkedudukan di KBRI Manama,

7. Tantowi Yahya sebagai LBBP RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, berkedudukan di KBRI Wellington. Tantowi merupakan salah satu publik figur yang sukses beralih profesi ke bidang politik.

Sejak tahun 2009 lalu, pria yang pernah menjadi pemandu kuis Who Wants to be a Millionaire itu duduk di komisi I DPR RI yang membidang isu internasional, keamanan dan intelijen. Dia masuk ke parlemen dari Fraksi Partai Golkar dari daerah pemilihan Sumatera Selatan.

8. Drs. Darmansjah Djumala, MA, sebagai LBBP RI untuk Austria merangkap Slovenia, berkedudukan di KBRI Wina dan Wakil Tetap untuk PBB. Sebelum diangkat sebagai Dubes, Darmansjah bertugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden yang salah satu tugasnya mengatur administrasi rumah tangga dan protokol Presiden.

9. Drs. Sahat Sitorus, sebagai LBBP RI untuk Timor Leste, berkedudukan di KBRI Dili,

10. Drs. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, sebagai LBBP RI untuk Australia, berkedudukan di KBRI Canberra,

11. Drs. Umar Hadi, MA, sebagai LBBP RI untuk Korea Selatan, berkedudukan di KBRI Seoul,

12. Drs. I Gusti Ngurah Ardiyasa, sebagai LBBP RI untuk Sri Lanka merangkap Maladewa, berkedudukan di KBRI Kolombo,

13. Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, ME, sebagai LBBP RI untuk Ukraina merangkap Armenia dan Georgia, berkedudukan di KBRI Kiev. Yuddy merupakan mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI pada periode 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016.

Pria yang berusia 48 tahun itu menjadi salah satu Menteri yang kena reshuffle jilid pertama oleh Jokowi. Kendati begitu, Yuddy sempat mengatakan secara terbuka bahwa dirinya tidak keberatan jika akan diangkat sebagai Dubes setelah tak lagi menjabat sebagai Menteri.

“Terima kasih, Pak. Kalau Pak Presiden percaya, cukuplah saya jadi Duta Besar saja. Di negara kecil juga tidak apa,” ujar Yuddy ketika melontarkan pernyataan itu pada 27 Juli 2016 kepada media.

Ternyata permintaan itu dikabulkan Jokowi. Yuddy pun mengaku terkejut keinginannya dipenuhi oleh mantan Gubernur DKI itu.

“Saya menjalani saja. It’s surprised. Saya tidak menyangka akan ditempatkan di Ukraina,” kata dia.

14. Ir. Arifin Tasrif sebagai LBBP RI untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia, berkedudukan di KBRI Tokyo,

15. Drs. Andy Rachmianto, M.Phil, sebagai LBBP RI untuk Yordania merangkap Palestina, berkedudukan di KBRI Amman,

16. Dra. R.A. Esti Andayani, sebagai LBBP RI untuk Italia, Malta merangkap San Marino dan Siprus, berkedudukan di KBRI Roma,

17. Komjen Pol (Purn) Drs Sjahroedin Zainal Pagaralam, SH, sebagai LBBP RI untuk Kroasia, berkedudukan di KBRI Zagreb.

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!