Pemerintah akan evaluasi izin masuk kapal pesiar ke Raja Ampat

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemerintah akan evaluasi izin masuk kapal pesiar ke Raja Ampat
Perusahaan pemilik kapal pesiar, Noble Caledonia meminta maaf atas kerusakan terumbu karang di Radja Ampat dan siap memberi ganti rugi.

JAKARTA, Indonesia – Pasca kejadian kapal Caledonian Sky yang menabrak sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat pada 4 Maret lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan kemudian melakukan evaluasi perizinan bagi kapal-kapal berbobot besar. Salah satunya, kapal pesiar.

“Saya bakal pastikan detail ‘do and don’t-nya apa saja,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, 15 Maret.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh KKP, Brahmantya mendapatkan keterangan Caledonian Sky dapat masuk ke area Raja Ampat dengan mengantongi izin dari syahbandar di Pelabuhan Jayapura. Menurutnya, kapal dengan ukuran sangat besar seperti Caledonian Sky seharusnya cukup berlabuh di Pelabuhan Sorong. Kemudian, jika ada penumpang yang ingin ke kawasan konservasi Raja Ampat maka bisa menggunakan kapal yang berukuran lebih kecil.

KKP juga menginginkan ke depannya aturan terkait masuknya kapal ke kawasan konservasi Raja Ampat dapat dilakukan dengan tegas sehingga mereka memiliki rincian secara jelas seperti apa kapal yang dibolehkan memiliki rute tetap keluar dan masuk dari kawasan itu.

Hitung nilai kerugian

Sementara, peristiwa rusaknya terumbu karang di Raja Ampat bisa berdampak kepada sektor pariwisata di sana, terutama dari segi pemasukan. Kawasan Raja Ampat sudah sejak lama dikenal sebagai kawasan yang digemari oleh para penyelam untuk mengamati keindahan terumbu karang tersebut.

Multiplier effect-nya banyak. Seperti pendapatan dari sektor pariwisata yang dominan akan kami evaluasi,” kata Brahmantya.

Saat ini, pihak KKP bersama tim satgas gabungan masih terus menghitung jumlah kerugian dan luas kerusakan dari insiden tersebut. Hasil penelitian awal luas kerusakan mencapai sekitar 1.600 meter persegi. Mereka memerlukan data itu sebagai dasar pengajuan ganti rugi dan biaya untuk merehabilitasi koral yang rusak.

Selain itu, tim satgas turut mempertimbangkan jenis pendekatan yang akan ditempuh untuk menyelesaikan isu tersebut. Jika salah satu keputusannya perlu melakukan ekstradisi atau mutual legal assistance (MLA) maka mereka akan membutuhkan bantuan Kementerian Luar Negeri.

“Kan saat ini baru dilihat apakah akan ada ganti rugi dari segi perdata dan pidana. Sebab kapten kapal yang bersangkutan juga melanggar UU. Jika tim satgas dari kementerian terkait bisa mengumpulkan bukti yang cukup, maka pendekatannya bisa ditentukan apakah akan menguber dari sisi perdatanya saja atau dengan sisi pidana,” kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir yang ditemui di Jakarta pada Rabu, 15 Maret.

Koordinasi dengan Kemlu dibutuhkan untuk mempermudah komunikasi dengan negara mitra yakni Filipina dan Inggris. Saat ini, kapten Keith Michael Taylor masih berada di Filipina usai melakukan pelayaran selama 16 malam dari Papua Nugini.

Noble Caledonia Minta maaf

TABRAK. Kapal pesiar Caledonian Sky menabrak terumbu karang yang dilindungi di kawasan Raja Ampat pada Sabtu, 4 Maret. Foto diambil dari akun Facebook Stay Raja Ampat

Sementara, dalam pernyataan tertulisnya perusahaan pemilik kapal, Noble Caledonia meminta maaf atas insiden yang telah menyebabkan kerusakaan terumbu karang di Raja Ampat. Direktur Pelaksana, Tim Cochrane mengaku siap membantu Pemerintah Indinesia untuk memberikan ganti rugi.

“Kami akan secara penuh memberikan ganti rugi dan saat ini tengah berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia untuk mencari penyelesaian yang realistis,” ujar Noble Caledonia dalam situs resmi mereka.

Mereka juga akan bekerja sama dengan ahli terumbu karang untuk membantu memberikan penilaian atas kerusakan yang telah diakibatkan kapal Caledonian Sky. Perusahaan menyebut Kapten Taylor adalah nahkoda yang berpengalaman dan salah satu yang terbaik.

“Selama 25 tahun beroperasi dengan tur semacam ini, Noble Caledonia belum pernah mengalami kecelakaan,” kata mereka.

Sebagai penyedia jasa pesiar ke lokasi-lokasi tertentu, Noble Caledonia mengklaim selalu berupaya menjalin hubungan dengan seluruh warga lokal dan alam sekitarnya.

“Kami juga akan mengirimkan tim ekspedisi untuk membantu dalam proses regenerasinya,” tutur mereka lagi. – dengan laporan Santi Dewi, ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!