Pesan Yusniar bagi netizen dalam menggunakan media sosial

Syarifah Fitriani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pesan Yusniar bagi netizen dalam menggunakan media sosial
Yusniar mengaku kapok dan tidak ingin lagi menggunakan media sosial. Dia lebih baik curhat di buku diary.

MAKASSAR, Indonesia – Usai dibebaskan dari dakwaan pencemaran nama baik oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar, Yusniar kembali menjalani aktivitas berjualan gorengan keliling. Sejak kasusnya mencuat ke muka publik, dia kerap disapa dan bahkan menuai pujian dari orang-orang yang ditemuinya.

Kepada Rappler, Yusniar mengatakan dia sempat patah semangat ketika berjuang menghadapi gugatan anggota DPRD Kabupaten Jeneponto, Sudirman Sijaya. Tetapi, berkat dukungan keluarga, tetangga dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, semangatnya kembali muncul dan yakin bisa menghadapi kasus tersebut.

“Saya sempat malu karena harus menjalani hukuman penjara dan menjadi terdakwa. Tapi, saya yakin akan ada keadilan untuk saya karena saya tidak bersalah,” tutur Yusniar yang ditemui pada Sabtu, 22 April di Makassar.

Perempuan 27 tahun sempat mendekam di balik jeruji walaupun statusnya kemudian beralih menjadi tahanan kota. Baginya tidak mudah di saat yang bersamaan dia harus menghadapi kasus hukum dan tetap menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Dia mengaku terpaksa tidak berjualan jika ada jadwal sidang.

“Mau bagaimana lagi, sidang ini juga penentu hidup saya dalam mencari keadilan,” katanya.

Tetapi, dukungan yang masih mengalir hingga saat ini membuatnya tetap semangat. Hal tersebut terbukti, ketika dia berjualan gorengan keliling ada saja orang yang menangis dan memeluknya.

“Ada yang tiba-tiba memeluk saya. Ada juga yang kasih selamat. Alhamdulillah inilah hasil perjuangan saya,” kata dia.

Lalu, apa hikmah yang dia petik dari kejadian kasus hukum yang baru saja dia lewati? Dia mengatakan kini berhati-hati dalam mengunggah materi apa pun di media sosial. Yusniar pun menyampaikan pesan yang sama kepada netizen di seluruh Indonesia.

Menyampaikan curhatan di media sosial, kata Yusniar, boleh saja asal jangan sampai ada seseorang yang merasa tersinggung atau sakit hati.

“Sebaiknya kembali saja ke buku diary karena lebih aman dan tetap membuat hati lebih lega,” tutur dia.

Dia pun juga enggan menggunakan ponsel atau membuka media sosial. Hal itu tidak mengherankan karena dia tidak ingin diperkarakan kedua kalinya karena perbuatan yang sama.

Nama baik Yusniar akhirnya kembali pulih usai Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar menyatakan dia tidak terbukti telah melakukan pencemaran nama baik Sudirman Sijaya. Salah satu pertimbangan Majelis Hakim membebaskan Yusniar karena keterangan dua saksi ahli yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum dan kuasa hukum terdakwa.

Menurut kesaksian para ahli bahasa dan ahli ITE, apa yang dituliskan Yusniar dalam dinding Facebook miliknya tidak bisa dimasukkan sebagai penghinaan. – Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!