Mereka memulai aksi dari Masjid Istiqlal yang teduh

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mereka memulai aksi dari Masjid Istiqlal yang teduh
Bagaimana situasi di Masjid Istiqlal yang menjadi titik kumpul massa aksi simpatik 505?

JAKARTA, Indonesia – Siang itu, suasana di Masjid Istiqlal masih seperti biasanya. Tak tampak ada kerumunan atau gerombolan di bagian dalam maupun luar masjid terbesar di ibu kota itu, kendati pada Jumat, 5 Mei 2017, ia akan menjadi titik kumpul aksi 505.

Demikian juga dengan pengamanan di sekitar masjid. Kepala Bidang Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan aparat berjaga seperti biasa. “Ada pengamanan terbuka dan tertutup. Aparat setiap saat kok berjaga,” kata dia pada Kamis, 4 Mei.

Begitu pula untuk pengamanan pada hari pelaksanaan. Belum ada jumlah resmi yang akan diturunkan polisi maupun tentara.

Suasana lengang masih tampak hingga pukul 21:00 WIB. Meski demikian, sudah tampak orang-orang yang berjualan peci, celana cingkrang, sorban, hingga bendera Al-Liwa dan Ar-Rayah untuk dikibarkan peserta aksi.

RAMAI PEDAGANG. Berbagai atribut yang untuk aksi simpatik 505 mulai dijajakan di halaman Masjid Istiqlal. Foto oleh Ursula Florene/Rappler

Komarudin, pedagang bendera dari Bekasi, rutin menghadiri aksi ini sejak 212 lalu. Selain berjualan, ia juga ikut turun bersama ribuan orang lainnya.

“Saya kesadaran aja sih, inisiatif sendiri,” kata pria berusia 36 tahun ini saat ditemui Rappler di halaman depan Istiqlal pada Kamis malam. Ia mengaku datang sendiri menggunakan mobil sambil membawa 100 bendera berukuran besar dan sedang. Setelah ini, akan datang rekannya untuk membawa sisa barang dagangan tersebut.

Untuk bendera berukuran besar, kira-kira dengan panjang 1,5 meter dan lebar 2 meter, dibanderol seharga Rp 50 ribu. Untuk yang berukuran sedang dihargai Rp 35 ribu. Menurut dia, harga tersebut sudah dibuat lebih murah karena aksi ini berhubungan dengan iman dan agama.

Kehadiran Komarudin dan benderanya menjadi hiburan bagi peserta aksi yang sudah terlebih dulu tiba di Istiqlal. Mereka sibuk berfoto sambil memegang bendera tersebut, sebelum mengembalikannya ke Komarudin.

“Selalu ludes kalau aksi. Setelah habis saya ikut jalan,” kata dia. Sayang, Komarudin enggan mendetailkan berapa pendapatannya dari aksi yang rutin digelar hampir setiap bulan ini.

Bila di bagian luar penuh dengan pedagang, maka bagian dalam Istiqlal lebih lengang dan syahdu. Orang-orang tampak khidmat dalam doanya atau sibuk berfoto. Ada juga yang sudah pulas tertidur.

LENGANG. Bagian dalam Istiqlal belum dipenuhi oleh peserta aksi simpatik 505. Beberapa yang teah tiba memilih untuk berdoa, foto-foto, hingga tidur. Foto oleh Ursula Florene/Rappler

Jumlah mereka terus bertambah, apalagi ketika jam menunjukkan hampir pukul 23.00, mulai datang orang-orang dengan seragam khas. Ada yang mengenakan jaket bertuliskan FBR, hingga seragam menyerupai tentara namun berwarna putih dengan bordiran ‘Tentara Islam.’

Ikhwanul, pria berusia 42 tahun yang juga datang dari Bekasi, mengatakan massa aksi baru datang mendekati tengah malam. Kebanyakan mereka datang dari luar kota seperti Banten. Pengalamannya yang sudah hadir sejak aksi 414 ini mengatakan mereka hendak mencari keadilan karena merasa terhina.

“Makanya kita mau minta hakim beri hukuman seberat-beratnya, jangan diistimewakan (Ahok),” kata dia.

Malam itu, ia dan peserta dari luar kota lainnya akan menginap bersama-sama di ruang salat masjid. Menikmati masa tenang sebelum berpanas-panasan di jalan.

Meski demikian, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengatakan pihaknya tidak jadi aksi jalan ke Mahkamah Agung seperti yang ramai diberitakan sebelumnya.

“Besok kami hanya ingin bermunajat. Kalau ada demo lain, itu bukan kami,” kata dia di gedung Komisi Yudisial.

Namun, akan tetap ada sebagian perwakilan GNPF yang sudah ditunjuk untuk mendatangi Mahkamah Agung. Ia tidak mendetailkan siapa orang yang dimaksud, namun beberapa nama besar yang direncanakan untuk hadir seperti Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, Arifin Ilham, dan ulama lainnya. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!