Philippine economy

Semua hal tentang unjuk rasa GNPF MUI hari ini

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Semua hal tentang unjuk rasa GNPF MUI hari ini
Massa akan berkumpul di Masjid Istiqlal

JAKARTA, Indonesia — Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) kembali menggelar unjuk rasa. Hari ini, mereka akan berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Dalam aksi bertajuk ‘Aksi Simpatik 505’ ini mereka mereka akan ‘mengawal’ kasus perkara penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.

Berikut semua hal yang perlu kamu ketahui mengenai aksi 5 Mei ini:

Tuntut Ahok dihukum lebih berat

Aksi ini muncul lantaran Ahok dituntut dengan pasal penodaan terhadap golongan, bukan dengan pasal 156a tentang penodaan agama. Berdasar hal tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kemudian menuntut Ahok hukuman 1 tahun penjara dengan 2 tahun masa percobaan. Tuntuan ini dibacakan Ketua JPU, Ali Mukartono dalam sidang Selasa dua pekan lalu.     

Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir sendiri menampik bahwa aksi 505 ini diadakan untuk mengintervensi majelis hakim kasus Ahok. Ia menegaskan bahwa GNPF MUI tidak dalam posisi menjatuhkan hukuman berat kepada Ahok.

“Itu sudah domain hakim, kami tidak boleh mengintervensi hakim yang mulia dalam hal ini,” tegas Bachtiar di Kantor Komisi Yudisial, seperti dikutip Media pada Kamis, 4 Mei 2017.

Tanpa long march

Tidak seperti aksi serupa yang digelar pada tanggal 31 Maret 2017 lalu, di mana para demonstran melakukan long march dari depan Merdeka Timur hingga Istana, aksi 505 hanya berpusat di Masjid Istiqlal saja.

Meski sempat tercetus rencana untuk melakukan long march dari Masjid Istiqlal sampai ke gedung Mahkamah Agung, GNPF kemudian mengurungkan niatan tersebut.

“Lokasinya kami pusatkan di Masjid Istiqlal, mungkin kalau long march sudah enggak bisa, (penuh) jalan ke Mahkamah Agung,” ujar Bachtiar. 

Sebagai gantinya, akan ada 10 delegasi dari GNPF yang dikirim ke Mahkamah Agung untuk menyuarakan aspirasi soal peradilan kasus Ahok tanggal 9 Mei nanti.

Selebihnya, aksi akan lebih banyak diisi kegiatan keagaaman, seperti salat Jumat dan berdoa bersama.

Antisipasi aksi 

Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan 620 personel petugas lalu lintas untuk pengamanan pengalihan arus saat aksi 505, yang akan digelar usai salat Jumat. Sebagai tambahan, Polda Metro Jaya juga menyiapkan 220 personel cadangan.

Para personel petugas lalu lintas juga akan disebar di sepanjang rute yang kemungkinan dilewati peserta aksi menuju titik kumpul di Masjid Istiqlal. 

PT KAI juga turut mengambil langkah antisipasi dengan melakukan rekayasa pola operasi kereta api (KA) khusus. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terhambatnya perjalanan penumpang KA akibat kemacetan di sekitar stasiun Gambir akibat gelaran aksi yang terfokus di sekitar Masjid Istiqlal ini.

Tanggapan berbagai pihak

Mengomentari aksi ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa aksi tersebut tidak perlu dilakukan, pasalnya kasus dugaan penistaan agama sudah berada pada proses pengadilan.

Namun begitu, Kalla mengingatkan para demonstran untuk tetap mengikuti aturan-aturan, khususnya mengenai keamanan dan ketertiban saat jalannya aksi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut menilai unjuk rasa ini tidak perlu dilakukan. Baginya, umat muslim lebih baik menunggu proses hukum selesai dibandingkan menuntut penyelesaian di luar hukum.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj. Menurutnya, tidak ada guna dilakukannya aksi Bela Islam 505.  

“Selalu saya mengatakan bahwa kalau ada insirasi, rekomendasi, kritik, monggo disampaikan tidak usah dengan demo. Karena demo itu menghabiskan energi, waktu, duit, kecuali memang ada yang mengongkosin dan mengerahkan. Itu [demo] mengganggu, di Islam tidak ada demo-demo itu,” ujarnya di Kantor PBNU, Jalan Salemba Raya, Rabu 3 Mei lalu.

Meski demikian, berbagai pihak adapula yang menunjukan dukungan terhadap aksi ini. Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, misalnya. Ia meminta warga DKI untuk menyambut massa yang datang dari luar kota di aksi 505 ini dengan baik. Ia juga menjamin bahwa aksi kali ini dapat berjalan damai tanpa adanya kerusuhan. 

Dukungan juga datang dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Ia menyatakan akan ikut serta dalam aksi 505. “[Aksi bela Islam] Selalu ikut. Saya tidak pernah tidak ikut,” ujar Amien di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu 3 Mei lalu.

—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!