Menjelajah 4 kota di Italia dengan biaya kurang dari Rp 20 juta

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menjelajah 4 kota di Italia dengan biaya kurang dari Rp 20 juta
Mari mengeksplor Roma, Venesia, Como dan Verona!

JAKARTA, Indonesia – Kita semua pernah melihatnya di film-film maupun kartu pos – Italia yang romantis dengan makanannya yang lezat, aristektur yang indah, sejarah yang kaya, dan banyak hal lainnya. Tidak ada yang tidak terawat dan tidak mewah dari Italia.

Begitulah adanya Italia, di mana orang-orang begitu membanggakan kebudayaan mereka dalam setiap hal.

Tumbuh beribu mil jauhnya dari Italia, saya bermimpi untuk mengunjunginya suatu hari. Namun dahulu, pergi ke Italia terasa sama mungkinnya dengan pergi ke bulan.

Saya membuktikan bahwa pemikiran saya itu salah pada musim panas lalu. Setelah berbulan-bulan menyiapkan, saya akhirnya bisa pergi ke kota-kota di Italia, semua hanya dengan biaya sekitar Rp 20 juta.

Masyarakat Italia sangat bangga dengan kemampuan seni mereka.

Izinkan saya membagi itinerary selama 1 minggu (termasuk waktu perjalanan) untuk 4 kota di Italia yang telah saya kunjungi bersama keluarga.

Dalam rencana perjalanan ini, kamu bisa mengunjungi setidaknya 4 kota di Italia Utara: Milan, Como, Verona, dan Venezia, dengan Milan sebagai awal dan akhir perjalanan.

Membuat visa Schengen dan membeli tiket pesawat

Anggap saja kamu sudah memiliki paspor, maka hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah mendapatkan visa Schengen lewat kedutaan Italia yang dibantu oleh jasa VFS. Anda bisa mengunjungi kantor VFS untuk penyerahan dokumen di Mal Kuningan City lantai 1.

Sebelum menyerahkan dokumen, kamu harus menentukan jadwal terlebih dahulu di website VFS. Kamu juga bisa memilih waktu dan tanggal tertentu melalui email ke info.italyid@vfshelpline.com. Jangan lupa, kamu juga perlu mem-booking tiket pesawat meskipun tidak perlu dibayar terlebih dahulu.

Setelah mengetahui kapan jadwal kamu harus datang untuk wawancara dan penyerahan dokumen, mulailah menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti formulir permohonan, paspor, asuransi, dan lain-lainnya. Daftar dokumen lengkap yang diperlukan bisa dilihat di sini.

Jangan lupa, kamu juga harus membeli asuransi kesehatan yang bisa didapatkan melalui agensi travel. Biaya asuransi ini diperkirakan sekitar Rp 500 ribu.

Setelah dokumen lengkap, datanglah ke waktu yang telah ditentukan ke kantor VFS. Di kantor VFS, kamu harus membayar sekitar Rp 900 ribu untuk visa dan sekitar Rp 300 ribu untuk jasa VFS secara tunai. Waktu yang dibutuhkan hingga semuanya selesai adalah sekitar 5-8 hari. Kamu bisa mengecek kapan visa bisa diambil melalui website VFS.

Untuk mendapatkan perjalanan yang murah, bersiaplah untuk memburu tiket pesawat jauh-jauh hari. Jika beruntung, kamu bisa mendapatkan tiket pulang balik Jakarta-Milan-Jakarta hanya dengan biaya sekitar Rp 9 juta.

Akomodasi

Dalam rencana perjalanan ini, kamu hanya akan bermalam di Milan dan pergi ke kota lainnya ketika siang hari. Banyak akomodasi yang tersedia di Milan dan ada baiknya jika memesannya jauh hari. Saran saya, carilah penginapan yang dekat dengan stasiun kereta bawah tanah sehingga hanya butuh berjalan kaki untuk bepergian.

Untuk hotel murah, kamu bisa mendapatkan penginapan paling murah seharga 40 euro (Rp 580 ribu per malam). Namun jika kamu berpergian dalam sebuah grup yang berjumlah 4 orang, pilihlah AirBnB karena anda bisa mendapatkan satu apartemen penuh dengan harga yang sama (siapkan biaya tambahan untuk kebersihan).

Jika kamu mengkuti itinerary ini, kamu akan menghabiskan banyak waktu di Milan, ibukota fashion-nya Italia.

Jika kamu memilih apartemen seharga 40 euro per malam untuk 4 orang, maka kamu harus mengeluarkan setidaknya 80 euro (Rp 1,2 juta) untuk 8 malam, yang sudah termasuk malam pada hari kedatangan dan juga malam sebelum kamu pulang.

Untuk makanan, kamu bisa berhemat dengan membeli sarapan dan makan siang di supermarket. Jika menginap di apartemen yang memiliki dapur, maka bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan makanan.

Italia adalah surga untuk pecinta dessert.

Namun tentu saja kamu tidak bisa pergi ke Italia tanpa menyicipi makanan khas mereka. Saya biasanya membeli makan siang di pinggir jalan sambil berjalan-jalan. Makanan tersebut cukup “berat”. Contohnya, saya membeli kentang goreng Belgia, ayam, nuggets, dan fish sticks seharga 8 euro (Rp 110 ribu), dan sandwich sebesar 4 euro (Rp 55 ribu).

Cone berisi Belgian fries, nuggets, fried chicken, dan fish sticks ini hanya seharga 8 euro atau Rp 110 ribu.

 

Satu piring pasta, yang porsinya selalu besar, biasanya berharga 8-12 euro (Rp 110-160 ribu).

Jika ingin mencicipi pasata dan pizza yang lezat, mampirlah ke restoran Dogana dekat Duomo Milan.

Satu porsi pasta marinara ini seharga 12 euro atau sekitar Rp 160 ribu.

Kira-kira, saya menghabiskan sekitar Rp 1,6 juta untuk makan sehari-hari.

Berikut adalah itirenary singkat:

  • Hari 0 – Penerbangan ke Milan
  • Hari 1 – Milan (berjalan-jalan dengan bus kota)
  • Hari 2 – Como
  • Hari 3 – Milan (melihat The Last Supper), makan malam di Naviglio
  • Hari 4 – Verona
  • Hari 5 – Milan (berbelanja di Duomo)
  • Hari 6 – Venesia
  • Hari 7 – Milan (Istirahat dan shopping terakhir)
  • Hari 8 – Kembali ke Jakarta

Transportasi

Sebelum menelusuri itinerary, ada baiknya kamu mengerti sistem transportasi Milan terlebih dahulu.

Untuk menghemat waktu dan biaya, pakailah Metro – sistem transportasi bawah tanah – sebagai sarana transportasi utama anda di Milan. Pelajarilah peta Metro di Milan dan tandai stasiun terdekat dari penginapan dan tempat tujuan.

Terdapat peta dan petunjuk jalan yang tersedia di bandara dan juga stasiun kereta. Orang-orang lokal juga bersedia membantu jika kamu bertanya.

Untuk satu tiket bus atau Metro dihargai sekitar 1.50 euro (Rp 22 ribu). Setiap tiket berlaku selama 90 menit (artinya kamu bisa menaiki sebanyak apapun kereta atau bus selama 90 menit setelah tiket berlaku). Untuk menghemat, belilah paket 10 tiket seharga 13.80 euro (Rp 190 ribu ) yang bisa digunakan untuk 10 perjanan. Paket ini sudah mencukupi perjalanan kamu dengan Metro dengan itinerary ini.

Taksi di Eropa sangatlah mahal, jadi sebisa mungkin hindari menaikinya. Jika memiliki uang lebih, kamu bisa menyewa mobil untuk anda kendarai sendiri ke kota-kota lain di Italia. Sebelum berangkat, jangan lupa mencatat nomor telepon mereka guna berjaga jikalau anda tersesat dalam perjalanan.

Milan – Hari keberangkatan hingga hari pertama

Perjalanan dari Jakarta ke Milan, termasuk transit, biasanya memakan sekitar 16 jam kurang lebih.

Bandara Malpensa di Milan lumayan jauh dari pusat kota, jadi kamu bisa menggunakan kereta, taksi, atau mobil sewaan.

Pilihan tercepat adalah dengan menggunakan kereta, Malpensa Express, yang membawa kamu ke Piazza Cardona atau ke Central Station. Kedua tempat itu tersambung ke jalur kereta lainnya. Jadi kamu perlu mengetahui stasiun mana yang paling dekat dengan penginapan. Ini bisa menghabiskan biaya sekitar 11 euro.

Lagi-lagi, hindari menggunakan taksi. Setelah beristirahat di penginapan di Milan, sekarang waktunya berjalan-jalan.

Cara termudah dan termurah untuk menjelajahi Milan adalah dengan bus pariwisata kota atau sightseeing bus. Bus ini menelusuri tempat-tempat pariwisata di kota Milan setiap hari dan penumpang bisa naik dan turun sesuka hati. Tiket bus ini dihargai sekitar 19 euro per hari. Bus ini dilengkapi dengan petunjuk audio untuk para turis di dalamnya.

Sightseeing bus dilengkapi dengan petunjuk audio.

Ada banyak jalur berbeda untuk bus ini, dimana semuanya pergi ke tempat wisata yang berbeda-beda pula. Jalur A, contohnya, akan membawa kamu mengelilingi Cadorna, Cenacolo, Sant Ambrogio, Parco Basiliche, Sforza, Duomo, Manzoni-Scala, dan Manin.

Perjalanan bisa dimulai dari Sforza Castle, kastil yang berdiri sejak abad ke-15 yang berada di tengah kota Milan.

Taman ini bisa ditemukan di dalam Sforza Castle di Milan.

Saya sarankan kamu menghabiskan waktu di Kastil Sforza, sebuah kastil berusia 15 abad yang sekarang menjadi rumah museum-museum dan koleksi seni.

Banyak makanan yang bisa dibeli di sekitar tempat wisata seperti kentang goreng Belgia, es krim gelato, dan sandwich. Yum!

Hari kedua – Como

Saatnya pergi ke kota berikutnya!

Pada hari kedua, kamu bisa menaiki kereta dari Milan ke Como. (Stasiun keretanya terletak di Cadorna yang akan anda temukan ketika menaiki bus pariwisata kota). Jika memesan terlebih dahulu, perjalanan kereta ke Como hanya akan menghabiskan biaya sebesar 5 euro per tiket. Perjalanannya sendiri memakan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam.

Como, tempat paling banyak dituju untuk sekadar melarikan diri kehidupan kota besar yang padat dan sumpek.

Como biasa menjadi pilihan berbulan madu di Italia – kota di pinggir danau dengan pemandangan pegunungan Alpen.

Hanya dengan berjalan kaki dari stasiun kereta, kamu bisa menaiki kereta gantung ke Brunate, kota kecil di atas bukit. Untuk 5 euro, kamu bisa menaiki kereta gunung Como-Brunate yang berusia seratus tahun untuk naik turun gunung.

Untuk mencapai Brunate, kamu bisa menaiki kereta gantung Como-Brunate.

Di atas adalah pemandangan spektakular Danau Como. Anda akan menemukan banyak restoran di pinggir Danau Como, tapi saya sarankan untuk makan siang di Brunate supaya bisa sambil menikmati pemandangan. Jangan lupa cicipi wine terkenal dari Lombardy!

Nikmati indahnya pemandangan Danau Como dari kota kecil di atas bukit, Brunate.

Jangan lupa mencicipi wine lokal Lombardy yang ternama itu.

Kerajinan tangan yang bisa ditemukan di Como kebanyakan berbahan kayu seperti yoyo, gantungan kunci, pajangan, dan lain-lain. Mereka berharga cukup mahal tapi kamu juga bisa menemukan banyak pernak-pernik yang bisa disesuaikan dengan budget.

Como dikenal karena karya kerajinan tangannya yang menggunakan bahan kayu.

Jangan lupa, porsi makanan restoran di Italia biasanya sangat besar, lho!

Banyak hal lain yang bisa dinikmati di Como. Kamu bisa berjalan mengelilingi kota, atau jika memiliki budget tambahan, anda juga bisa menaiki ferry di Danau Como. Temukan daftar harganya di sini.

Sekitar jam 7 malam, bersiaplah kembali ke Milan dengan kereta.

Tips tambahan: Swiss sangat dekat dengan Como, jadi jika kamu memiliki waktu lebih, naiki kereta ke Bellinzona dan kunjungi tiga kastil yang ada di sana atau kunjungi museum cokelat Alprose di Caslano untuk tahu bagaimana cara membuat cokelat khas Swiss.

Hari ketiga – Milan, melihat The Last Supper dan makan di Naviglio

Untuk hari ke-3, kamu bisa melihat langsung lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci yang dibuat pada abad ke-15 itu di ruang makan biara Santa Maria delle Grazie. Jika menaiki bus pariwisata pada hari pertama, kamu tidak akan kesulitan menemukannya.

Untuk menghindari antrian, pesan tike anda secara online untuk mendapatkan harga paling murah sebesar 12 euro.

Di Naviglio, kamu tidak akan pernah kehabisan pilihan restoran.

Untuk makan malam, saya sarankan untuk pergi ke Naviglio, distrik yang ramai – area kanal Milan (kanal ini pada awalnya dibuat untuk menyalurkan bahan-bahan pembangunan katedral Milan) – yang sekarang ini dipenuhi oleh banyak bar dan restoran.

Banyak restoran buffet di area ini, di mana kamu bisa makan makanan tak terbatas hanya dengan mengeluarkan paling sedikit 8 euro saja!

Hari keempat – Verona

Pada hari ke-4, kunjungi rumah Romeo dan Juliet yang terkenal itu – Verona.

Rumah-rumah berwarna pastel membuat kota Verona sangat Instagram-worthy.

Lagi-lagi, kamu bisa menaiki kereta selama satu jam ke Verona dari Milan dengan harga tiket 12.75 euro.

Saya jatuh cinta dengan rumah-rumah berwarna pastel di Verona. Hanya dengan berjalan kaki, kamu bisa mendapatkan cukup banyak foto yang pantas masuk ke akun Instagram anda.

Verona juga merupakan kota yang penuh dengan museum, jadi untuk menikmati hari anda, kunjungilah museum-museum tersebut.

Casa di Giulietta memiliki balkon ikonik dari kisah Romeo and Juliet karya Shakespeare.

Bangunan yang harus anda kunjungi, Casa di Giulietta (rumah Juliet) – sebuah rumah dari tahun 1300an dan museum, dengan balkon berbahan bebatuan, terinspirasi dari drama karya Shakespeare.

Pengunjung percaya bahwa dengan menyentuh dada patung Juliet, mereka akan mendapatkan peruntungan.

Peringatan kecil: halaman rumah ini biasanya dipenuhi oleh orang.

Memasuki halaman rumah ini tidak memakan biaya. Di sana kamu bisa mengambil foto bersama patung Juliet (yang dadanya sering disentuh orang karena ada kepercayaan jika itu akan membawa jodoh kepada mereka), meninggalkan kunci cinta, atau membeli pernak-pernik bertemakan Romeo dan Juliet.

Meski kisah Romeo dan Juliet adalah fiksi, namun pengunjung bisa melihat gambaran kisah mereka di dunia nyata dengan mengunjungi Casa di Giulietta.

Anda juga bisa membayar sebanyak 6 euro untuk masuk ke dalam museum dan melihat bagaimana rumah Juliet dari dalam.

Ada banyak museum bertemakan Romeo dan Juliet di Verona, tapi jika kamu mencari hal lain, anda bisa mencoba Museum Lapidario Maffeiano, museum yang berdiri sejak tahun 1738 yang menyimpan ukiran-ukiran batu antik.

Jam 7 malam, kembalilah ke Milan.

Hari kelima – Berbelanja di Milan

Anda tidak bisa pergi ke kota fashion di Italia tanpa berbelanja!

Jika berencana untuk belanja, waktu terbaik untuk melakukannya di Milan adalah Januari, pada saat sale musim dingin, atau Juli, untuk sale musim panas. Dan ketika toko di Italia melakukan sale, mereka betul-betul memberikan diskon yang besar!

Alokasikan setidaknya satu hari untuk berbelanja di Milan.

Tempat paling bagus untuk berbelanja di Milan adalah area sekitar Duomo. Di sana kamu bisa menemukan segalanya, dari produk fashion ternama hingga produk lokal.

Salah satu mal tertua di dunia, Galleria Vittorio Emanuele II, sangat pas untuk shopping barang-barang mewah, karena di dalamnya dipenuhi dengan merek ternama seperti Gucci dan Valentino. Barang yang sedikit lebih murah juga tersedia di sana, pun barang lokal. Jadi alokasikan satu hari khusus untuk shopping di area ini.

Untuk oleh-oleh, kamu bisa membeli cokelat mahal seperti Lindt dari mal Galleria juga. Tersedia beragam jenis coklat di sana.

Mencari suvenir yang murah meriah? Cokelat adalah pilihan tepat!

Jika mencari manisan yang lebih murah lagi, cobalah toko ODS yang juga dekat dari sana.

Yang harus dibeli di Milan: Barang berbahan kulit (tas, sepatu, ikat pinggang), baju bermerek, cokelat, kopi Italia, dan wine.

Hari keenam: Venesia

Kota terakhir kamu di Itali adalah yang paling terkenal – Venesia!

Tidak ada jalanan besar di Venesia, hanya kanal yang berpadu dengan arsitektur bangunan dari zaman renaissance.

Kamu bisa saja tinggal lebih lama di kota ini, tapi saya sendiri tidak mau karena kota ini sangat penuh dan jauh lebih mahal dari kota lainnya. Kamu bisa menaiki kereta selama tiga jam dari Milan ke Venezia dengan biaya sekitar 20 euro (Rp 280 ribu).

Venesia, sebuah kota yang di bangun di atas 100 pulau kecil di laguna dekat laut Adriatic, adalah sebuah tempat wisata yang terkenal dan ramai pada musim liburan.

Venesia sangat padat di musim liburan.

Jika ingin menaiki gondola yang terkenal itu, kamu harus merogoh kocek sebesar 80 euro (Rp 1,1 juta).

Jika ingin naik gondola di Venesia, siapkan biaya sekitar Rp 1,1 juta.

Opsi lebih murah adalah menaiki bus air seharga 7.50 euro untuk sekali jalan. Tapi menurut saya, lebih baik kamu berjalan kaki karena bus tersebut selalu ramai.

Lupakan bus dan lebih baik menikmati Venesia dengan berjalan kaki!

Jalanan di Venesia, seperti yang sudah diketahui, memang sangat indah – percampuran sempurna antara kuno dan modern. Oleh-oleh dan makanan jauh lebih mahal di sini, tapi jika menginginkan oleh-oleh mewah, anda bisa menemukan perhiasan kaca Murano di sini. Kaca Murano adalah kaca yang dibuat di salah satu pulau Venesia yang bernama Murano, pembuat kaca di sini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Kamu bisa menemukan lukisan dan karya seni lainnya dijual di seluruh penjuru Italia.

Barang seni lain yang bisa dibeli adalah lukisan yang dijual di berbagai jalan di Italia, dengan harga termurah sebesar 15 euro.

Hari ketujuh: Milan (istirahat dan belanja terakhir)

Dalam kebanyakan waktu di perjalanan ini, saya selalu menghabiskan hari dengan istirahat dan bersih-bersih. Mengakhirinya secara perlahan akan membantu kamu menyiapkan diri untuk perjalanan pulang (saya benci packing dengan terburu-buru).

(BACA JUGA: 9 kesalahan saat ‘packing’ dan cara mengatasinya)

Ini juga akan memberikan waktu untuk beristirahat setelah banyaknya berjalan, jadi kamu akan merasa segar dalam perjalanan pulang.

Setiap kota di Italia memiliki gaya dan pesonanya masing-masing dan hampir setiap lokasi terlihat indah dan sempurna.

Setelah packing, kamu bisa berjalan-jalan di sekitar Duomo atau supermarket terdekat. Pada hari terakhir saya, saya duduk di restoran Italia untuk menikmati satu potong pizza dan segelas wine.

Rincian biaya

Berikut rancangan biaya untuk itinerary ini:

  • Visa dan asuransi travel: Rp 1,8 juta 
  • Akomodasi: Rp 1,2 juta (jika kamu pergi berempat)
  • Makanan: Rp 1,6 juta 
  • Oleh-oleh: Rp 1,3 juta 
  • Tiket museum: Rp 360 ribu (The Last Supper, Juliet’s House, Museo Lapidario Maffeiano)
  • Transportasi: Rp 210 ribu (10 kartu untuk transportasi di Milan), Rp 360 ribu (kereta dari dan ke bandara Malpensa), Rp 9 juta (tiket pesawat), dan Rp 1,3 juta untuk kereta antar kota.

Secara total, setiap orang hanya perlu menghabiskan Rp 17,130,000 untuk menjelajahi 4 kota di Italia, menyicipi berbagai macam makanan di berbagai macam restoran, mengunjungi setidaknya 3 museum, dan membeli oleh-oleh. 

Artikel ini diadaptasi dari tulisan Don Kevin Hapal, Rappler Filipina.

–Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!