Istana Negara dan Mako Brimob jadi target bom kimia

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Istana Negara dan Mako Brimob jadi target bom kimia
Lima terduga teroris belajar dari Bahrun Naim

BANDUNG, Indonesia — Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri menangkap lima orang terduga teroris di dua tempat kontrakan berbeda, Selasa pagi 15 Agustus 2017.  

Tiga orang ditangkap di Kampung Jajay Timur RT 7 RW 18 Kelurahan Antapani Kidul Kecamatan Antapani Kota Bandung dan dua orang ditangkap di RT 02 RW 17. Kelimanya berinisial YP, R alias I, SH, AK dan suaminya, AR.

“Dari kelima orang tersebut ada peran masing-masing,” ungkap Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Polisi Yusri Yunus di lokasi penangkapan di Antapani Kota Bandung, Selasa sore.

Yusri menerangkan, AK adalah seorang perempuan yang tiga tahun yang lalu dideportasi dari Hongkong karena mengajarkan radikalisme. Terduga teroris lainnya, YP berperan sebagai pengontrak rumah dan menjaga bahan-bahan bom.   

Bersama dengan R, Y mengajar AW (terduga teroris di Buah Batu, Bandung) cara-cara membuat dan merakit bom panci.  Mereka berdua juga diketahui sebagai penyandang dana.

“Ini adalah jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Bandung Raya. Di mana ini adalah kelompok JAD yang memang di bawah naungan atau belajar dari blog dari Bahrun Naim ISIS, bagaimana cara merakit bom. Dan mereka belajarnya dari Telegram.  Ini blog khusus dari Bahrun Naim,” jelas Yusri.

Kelima orang terduga teroris tersebut berasal dari daerah yang berbeda. Dua orang warga Bandung, sisanya berasal dari Sumenep, Kediri, dan Sumatera Barat. 

Setelah menangkap para terduga teroris, polisi melanjutkan dengan melakukan penggeledahan di kamar kontrakan yang disewa YP di Antapani.  

Tempat itu baru disewa YP delapan hari lalu untuk dijadikan sebagai tempat menyimpan bahan peledak yang akan mereka rakit. Dari bahan-bahan yang ditemukan aparat, bukan bom panci yang akan mereka rakit, tapi bom kimia dengan zat yang berbahaya. Cara merakit bom tersebut dipelajari dari blog Bahrun Naim. Sementara, bahan kimia dibeli di beberapa tempat.

“(Jika) bom kimia ini meledak akan berdampak pada orang yang terkena udaranya akan luka.  (Zatnya) terhirup akan mengakibatkan luka parah di dalam badan. Mencium saja sudah cukup ini. Apalagi kalau terkena bisa terbakar kulitnya,” kata Yusri.

Bom jenis ini, lanjut Yusri, ledakannya tidak terlalu besar, tapi bisa menyebabkan luka akibat menghirup udaranya saja. Saat olah TKP, Tim Inafis dan Tim Gegana Polda Jabar  menemukan zat kimia dengan jumlah yang cukup besar di kamar kontrakan YP. Aparat terpaksa harus mengenakan masker oksigen karena paparan zat kimia tersebut membahayakan. 

“Tadi sudah berupaya masuk ke dalam (kamar kontrakan), anggota menghirup (zat kimia) mukanya sudah memerah.  Sekarang anggota masuk sudah menggunakan masker oksigen karena memang (zat kimia) sangat-sangat keras.” Ujar Yusri.

Dari hasil pemeriksaan terhadap para terduga teroris, Yusri mengatakan, bom kimia itu akan diledakan dengan target petugas Polri di lapangan, Mako Brimob, dan Istana Negara.  

Bom itu dipersiapkan untuk aksi teror yang akan dilakukan pada akhir Agustus.  Bom ini dirancang khusus dengan sistem pengaktifan ledakannya menggunakan remote control sebagai detonator.

“Langsung hasil dari pemeriksaan awal tim penyidik Densus 88, bahwa dia mengakui targetnya Mako Brimob,, petugas-petugas, dan Istana Negara,” kata Yusri.

Densus Antiteror 88 masih mendalami penemuan bom kimia berbahaya ini dengan memeriksa para terduga teroris yang telah ditangkap.

“Sementara kita lakukan pemeriksaan di pos khsusus dari Densus 88 karena baru dilakukan penangkapan,.   Kita masih mendalami apakah masih ada tempat-tempat lain menyimpan bahan-bahan baku yang lain,” kata Yusri. —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!