Mereka yang terlibat dalam pembuatan film ‘Gerbang Neraka’

Valerie Dante

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mereka yang terlibat dalam pembuatan film ‘Gerbang Neraka’
Film 'Gerbang Neraka' akan tayang di bioskop mulai 20 September 2017

JAKARTA, Indonesia —Film bergenre horror adventure ini dapat dinikmati masyarakat pada 20 September nanti, meski sudah selesai dengan proses syuting sejak dua tahun yang lalu.

(BACA JUGA: ‘Gerbang Neraka’: Film horror kombinasi fantasi dan konspirasi teori)

Pasalnya, Gerbang Neraka melewati proses praproduksi yang lama karena membutuhkan banyak waktu karena menggunakan banyak bantuan Computer Generated Imagery (CGI).

Film besutan sutradara Rizal Mantovani dan diproduseri oleh Robert Ronny yang juga berperan sebagai penulis naskah.

Selain melewati proses CGI yang panjang, Gerbang Neraka juga melalui berbagai riset dan diskusi yang memakan waktu hingga 6 bulan. Riset ini dilakukan oleh Rizal dan Ronny sebelum produksi film agar mematangkan cerita dan karakter-karakternya.

(BACA JUGA: Mengulik proses panjang menuju ‘Gerbang Neraka’)

Keberhasilan sebuah film tidak dapat lepas dari orang-orang yang bekerja di belakang layar. Mereka yang memiliki keyakinan bahwa film ini berbeda dari film lainnya dan mampu menggugah ketertarikan penontonnya.

Di antaranya adalah empat perwakilan Gerbang Neraka –Rizal Mantovani, Robert Ronny, Reza Rahadian, dan Julie Estelle—hadir dalam gelaran konferensi pers peluncuran trailer yang bertempat di Espresso Bar XXI, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Agustus.

Berikut profil singkat mereka:

Rizal Mantovani

RIZAL MANTOVANI. Sutradara film 'Gerbang Neraka' Rizal Mantovani berpose usai acara konferensi pers peluncuran trailer filmnya di Jakarta pada 21 Agustus. Foto dari Median Publicist

Pria kelahiran 12 Agustus 1967 ini mengawali kariernya dengan menyutradarai beberapa video musik seperti video Kuingin Kembali oleh Iwa K dan Cuma Khayalan oleh Oppie Andaresta.

Ia kemudian melebarkan sayap ke dunia perfilman Tanah Air. Beberapa film film layar lebar besutannya adalah 5cm (2012), Supernova (2014), Wewe (2015), dan Jailangkung (2017).

Rizal mengaku menikmati membuat film Gerbang Neraka karena film bergenre seperti inilah yang memang ia gemari yakni elemen fantasi dan film yang memiliki teori konspirasi. Ia menambahkan, semua hal itu membuatnya semakin semangat dalam menggarap film ini.

“Apalagi film ini bukan berdasarkan legenda urban, tapi berdasarkan sesuatu yang memang ada which is situs Gunung Padang,” tambahnya.

Bagi Rizal, unsur faktual tersebut juga menjadi salah satu hal yang membuatnya tertarik untuk merealisasikan naskah Robert Ronny tersebut.

Reza Rahadian

WARTAWAN. Reza Rahadian, aktor yang berperan sebagai wartawan dalam film 'Gerbang Neraka.' Foto dari Median Publicist

Aktor kenamaan Indonesia ini sudah dikenal melalui peran-perannya dalam berbagai film layar lebar. Namanya sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia dengan reputasinya sebagai aktor papan atas.

Dalam film Gerbang Neraka, Reza berperan sebagai Tomo Gunadi, seorang wartawan tabloid mistis yang mendapatkan penugasan untuk meliput Piramida Gunung Padang. Di mata masyarakat umum, Reza lebih dikenal sebagai sosok yang kerap kali membintangi film komedi ataupun film romansa seperti film My Stupid Boss (2016), Habibie & Ainun (2012), Perahu Kertas (2012), dan Kapan Kawin? (2015). Maka sedikit ganjil melihatnya bermain dalam film dengan genre berbeda.

“Saya vakum bermain film horror selama 9 tahun dari 2007, dua film pertama saya soalnya film horror dan saya sedikit trauma main film horror,” jelas Reza seraya tertawa.

Ia melanjutkan, Robert Ronny berhasil meyakinkannya untuk mengambil film ini karena ceritanya merupakan gabungan dari fantasi dan horror, dan bagi Reza hal itu menarik karena belum pernah ada sebelumnya.

Reza sendiri telah meraih berbagai prestasi dalam bidang seni peran, seperti film My Stupid Boss yang berhasil membuat dirinya menjadi pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2016, pemenang Pemeran utama Pria Terpuji dalam Festival Film Bandung 2016, dan pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik Piala Maya 2016.

Julie Estelle

ILMUWAN. Julie Estelle berperan sebagai ilmuwan bernama Arni Kumalasari dalam film 'Gerbang Neraka' dalam acara konferensi pers di Jakarta pada 21 Agustus. Foto dari Median Publicist

 

Adik dari Cathy Sharon ini mengawali kariernya menjadi seorang model. Julie kemudian mulai dikenal masyarakat setelah membintangi film Alexandria (2005).

Julie terbilang memiliki lebih banyak pengalaman berakting di film-film bergenre serupa dengan Gerbang Neraka. Contohnya seperti film Kuntilanak (2006), dan Rumah Dara (2010).

Namun tantangannya adalah, dalam film kali ini ia harus memerankan karakter yang memiliki latar belakang sebagai ilmuwan. “Di sini, Arni, tokoh yang saya perankan, merupakan seorang arkeolog ternama. Pastinya sebelum melakukan proses syuting saya meriset demi pendalaman karakter,” jelas dara keturunan Prancis ini.

Julie menambahkan, dalam riset yang ia lakukan, ia kerap membaca buku mengenai situs Piramida Gunung Padang dan berbicara kepada beberapa arkeolog agar lebih mengerti pola berpikir mereka.

Robert Ronny

PRODUSER. Robert Ronny sebagai produser film 'Gerbang Neraka'. Foto dari akun Instagram @robertronny

Robert Ronny dikenal sebagai produser dan penulis naskah dari berbagai film laris di layar lebar, di antaranya merupakan Kartini (2017), Critical Eleven (2017), dan Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016).

Meski dilihat dari track record-nya pria yang akrab disapa Ronny ini tidak selalu memproduseri film-film bergenre horor, ia yakin bahwa Gerbang Neraka merupakan film horor yang menawarkan sesuatu yang baru.

“Pertama kali melahirkan ide film ini saat ngobrol dengan Mas Rizal, kita ingin break the formula dari haunted horror house,” tutur Ronny yang merupakan co-founder Legacy Pictures.

Menurutnya, film horor masa kini memiliki formula yang sama yakni, ada rumah, hantu, dan tokoh utama yang diteror. Ia dan Rizal memiliki visi untuk membuat film horror yang baru dan fresh, tidak lagi-lagi melakukan repetisi dengan menggunakan formula yang sama.

(BACA JUGA: Rekomendasi 5 film yang wajib ditonton bulan September 2017)

Ronny menambahkan, Gerbang Neraka adalah salah satu film horor termahal di Indonesia karena membutuhkan set yang cukup besar dan CGI yang menyeluruh.

—Rappler.com

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!