SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengonfirmasi bebasnya dua WNI dari cengkeraman kelompok militan Abu Sayyaf pada Kamis, 7 September. Ia mengatakan dua WNI itu bebas sekitar pukul 06:30 waktu setempat.
Keduanya diketahui bernama Saparudin dan Sawal. Kini mereka masih berada di Joint Task Force Sulu untuk mengikuti proses pemeriksaan medis. Sebab, itu lah prosedur yang harus dilalui. Esok, rencananya kedua WNI itu akan dibawa menuju ke markas Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di Zamboanga.
“KJRI Davao City akan bertemu dengan dua WNI di Zamboanga untuk dipulangkan ke Indonesia. Keduanya bekerja untuk kapal penangkap ikan Malaysia bernama Madai Dua Kunak yang diculik pada 19 November 2016 di Lahad Datu,” ujar Retno dari Singapura.
Saparudin dan Sawal, asal Majene Sulawesi Barat, diselamatkan di tengah pertempuran antara militer dengan kelompok militan tersebut di Pulau Mindanao.
Dalam pertempuran itu, lima pasukan militer juga terluka ketika berhadapan dengan 20 anggota Abu Sayyaf di markas terbesar mereka di Jolo, Mindanao. Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan kepada media bahwa kedua sandera asal Indonesia dalam keadaan selamat.
“Mereka tengah melalui pemeriksaan medis. Kami menemukan mereka ketika mencegat sebuah mobil van ketika tengah mengejar Abu Sayyaf. Setelah dicek, ternyata di dalamnya membawa dua sandera,” kata Cirilito seperti dikutip media.
Cirilito menjelaskan jika kedua nelayan yang berhasil mereka selamatkan diculik di perairan Malaysia di bagian timur laut Sabah. Mereka diculik pada November 2016 ketika tengah melaut dengan kapal yang didaftarkan milik Malaysia.
Abu Sayyaf biasanya akan menawan sekitar 20 sandera sekali waktu. Mereka akan kembali menculik jika sandera lainnya dieksekusi, dibebaskan saat uang tebusan dibayar dan diselamatkan. Sayangnya, mereka mengeksekusi satu warga Jerman dan dua warga Kanada pada tahun 2016 lalu.
Usai dua sandera asal Indonesia bebas, Abu Sayyaf masih menawan sekitar 18 sandera di Pulau Jolo dan Basilan. Di dalamnya termasuk 5 pelaut asal Indonesia, Jepang, Malaysia, Belanda dan Vietnam. – Rappler.com
BACA JUGA:
- Mengapa WNI kerap dijadikan sasaran penculikan Abu Sayyaf?
- Puluhan miliar rupiah uang tebusan dibayar untuk bebaskan sandera Indonesia
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.