5 catatan penting KTT ASEAN 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5  catatan penting KTT ASEAN 2015

ANTARA FOTO

Ada titik terang dalam perdebatan seputar reklamasi Laut Cina Selatan oleh Tiongkok. Sementara itu, Indonesia berhasil mendorong terwujudnya kerjasama maritim di kawasan Asia Timur

JAKARTA, Indonesia — Konferensi Tingkat Tinggi perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) baru saja ditutup di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu, 22 November kemarin.

Berikut ini sejumlah catatan penting selama KTT Asean edisi ke-27 ini: 

1. Negara anggota siap sambut era Komunitas ASEAN

Merujuk pada Chairman’s Statement KTT ASEAN 2015, para pemimpin negara-negara anggota ASEAN mengklaim bahwa proses implementasi sejumlah program persiapan menuju berlakunya Komunitas ASEAN, telah mencapai kesuksesan.

Mereka siap menyambut era Komunitas ASEAN.

Sebagai informasi, Komunitas ASEAN sebagai kerangka bagi integrasi lintas sektor—keamanan, ekonomi, sosial dan budaya—di antara negara-negara anggotanya akan mulai berlaku pada 31 Desember mendatang.

Lebih detil tentang Komunitas ASEAN bisa kamu baca dalam publikasi Bank Pembangunan Asia (ADB) berikut ini

2. PM India ingatkan bahaya terorisme sudah sampai ke Asia Tenggara

Perdana Menteri India Narendra Modi mengingatkan pemimpin-pemimpin negara yang hadir bahwa bahaya terorisme telah sampai ke kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

“Kita kerap berpikir terorisme bukan merupakan persoalan utama di kawasan ini. Serangan tidak beradab di Paris, Ankara, Beirut, Mali, dan terhadap pesawat Rusia harus menjadi pengingat bahwa bayangan terorisme telah sampai ke masyarakat kita,” kata Modi saat berbicara di East Asia Summit (EAS) yang merupakan bagian dari KTT ASEAN 2015.

Terkait isu keamanan, para pemimpin ASEAN menegaskan komitmen mereka untuk bekerjasama menjaga keamanan kawasan, termasuk dari bahaya terorisme, dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang moderat.

3. ASEAN, Amerika Serikat, Tiongkok, sepakati pentingnya kode etik untuk atur reklamasi Laut Selatan

Negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat menyepakati perlunya dibuat regulasi yang mengikat secara hukum untuk merespons proses reklamasi Laut Cina Selatan yang dilakukan oleh Tiongkok. Tiongkok sendiri menyetujui langkah ini.

Proses reklamasi yang diduga dilakukan Tiongkok untuk membangun pulau bagi pangkalan militernya ini telah mendorong timbulnya tensi geopolitik di kawasan Asia Tenggara. 

Dalam KTT ASEAN 2015, pihak Tiongkok mengungkapkan bahwa keberadaan pulau ini dan fasilitas yang ada di dalamnya juga akan membawa manfaat bagi negara-negara ASEAN.

Presiden Filipina Benigno Aquino III, yang vokal mengkritisi reklamasi Tiongkok di Laut Cina Selatan, meragukan kebenaran pernyataan ini. 

4. Presiden Aquino ucapkan salam perpisahan

Berbicara tentang Presiden Benigno Aquino III, ia menyampaikan rasa terima kasih dan salam perpisahan kepada para pemimpin negara lain yang hadir dalam KTT ASEAN 2015.

Tahun depan, masa jabatan Aquino memang akan berakhir. KTT ASEAN 2015 akan menjadi yang terakhir baginya sebagai Presiden Filipina. 

“Meski tidak bisa lagi hadir secara fisik sebagai presiden, saya akan bersama kalian dalam doa dan semangat, sebagai teman sejati yang secara konsisten mengadvokasi kesuksesan ASEAN dan negara-negara yang ada di dalamnya,” kata Aquino

5. Indonesia berhasil dorong kerjasama maritim kawasan Asia Timur

Apa agenda yang dibawa delegasi kita dalam KTT ASEAN 2015?

Indonesia memanfaatkan KTT ASEAN kali ini untuk mendorong terwujudnya kerja sama maritim di kawasan Asia Timur

“Pada saat pertemuan East Asia Summit (EAS), Indonesia pada akhirnya dapat mengarusutamakan kerja sama maritim dalam EAS. Saya kira ini merupakan satu capaian diplomasi Indonesia yang luar biasa,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

“Untuk tahun ini kita mencoba untuk mengarusutamakan kerja sama maritim di dalam bentuk EAS Statement on Regional Maritime Cooperation. Ini sangat strategis sekali bagi Indonesia.

“Dengan statement ini, maka kerja sama di bidang maritim dalam konteks ekonomi akan dimajukan dan juga kerja sama maritim dalam konteks keamanan dan stabilitas kawasan juga akan dikedepankan,” ujar Retno. — laporan Antara/Rappler.com  

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!